Kuil Shri Mariamman, Saksi Bisu Perjalanan Sejarah, Migrasi, dan Toleransi
- https://www.rumah123.com/seo-cms/assets/Keunikan_Kuil_Shri_Mariamman_c879bf2016/Keunikan_Kuil_Shri_Mariamman_c879bf2016.jpg
Lifestyle, VIVA Bali – Kota Medan dikenal sebagai kota majemuk karena dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya, yang hidup berdampingan dalam satu wilayah. Penduduk kota Medan terdiri dari Batak (Toba, Karo, Mandailing, dsb.), Melayu, Jawa, Tionghoa, India Tamil, Minangkabau, dan lainnya. Toleransi di Medan merupakan salah satu kekuatan sosial yang menjadikan kota ini unik dan harmonis, meskipun dihuni oleh berbagai kelompok etnis, budaya, dan agama.
Setiap suku membawa budaya, agama, dan tradisi masing-masing, tetapi hidup berdampingan secara damai. Medan punya banyak tempat ibadah dari berbagai agama yang berdiri berdampingan dan dihormati, salah satunya yaitu Kuil Shri Mariamman.
Dibangun pada tahun 1888, Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua dan paling terkenal di Medan, dibangun pada tahun yang sama dengan pembangunan Istana Maimun. Kuil ini didedikasikan untuk Dewi Mariamman, dewi pelindung dari penyakit dan bencana dalam kepercayaan Hindu Tamil.
Desain arsitektur Kuil Shri Mariamman mirip dengan yang terlihat di Singapura. Arsitekturnya menunjukkan pengaruh budaya India. Menara pintu masuk atau gapura berwarna hijau dengan gambar dua bidadari yang membawa kalung bunga besar. Di kedua sisinya terdapat patung gajah yang melambangkan hewan suci dalam kepercayaan Hindu.