Kondisi Kesehatan Mental Indonesia Saat Ini, Tantangan dan Harapan

Kesehatan mental bukan tabu lagi.
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/accompaniment-abortion-process_31260255.htm

Kesehatan, VIVA BaliPrevalensi Gangguan Mental di Indonesia

Berdasarkan laporan WHO dan beberapa studi, diperkirakan sekitar 11–20% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental, dengan angka psikologis negatif seperti depresi mencapai 6,1%. Indonesia hanya memiliki 0,3 psikiater per 100.000 penduduk, jauh di bawah rata-rata dunia

Kesehatan Mental Remaja: Data I-NAMHS

Laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan sekitar 34,9% remaja (usia 10–17 tahun) mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir, dan 5,5% di antaranya memenuhi kriteria gangguan mental. Gangguan yang paling umum ditemui adalah kecemasan (3,7%), depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), PTSD dan ADHD (masing-masing 0,5%)

Perilaku Risiko dan Kendala Akses Layanan

I-NAMHS memaparkan bahwa faktor risiko utama adalah bullying, tekanan akademis, hubungan keluarga yang kurang mendukung, dan trauma masa kecil. Meskipun begitu, hanya sekitar 2,6% remaja dengan masalah mental mengakses layanan profesional dalam 12 bulan terakhir. Banyak keluarga lebih memilih menangani sendiri tanpa bantuan fasilitas kesehatan

Kekurangan Layanan dan Stigma

Menurut data WHO Mental Health Atlas dan laporan investigasi Human Rights Watch, terdapat hanya 600–800 psikiater dan 48 rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia. Praktik tradisional seperti pasung (penyekapan orang sakit jiwa) masih ditemukan pada ribuan kasus karena stigma sosial dan kurangnya akses layanan medis yang layak.

Upaya Pemerintah dan Tantangan ke Depan

Indonesia telah memiliki Undang-Undang Kesehatan Jiwa (2014) dan meluncurkan program skrining skrining kesehatan mental pada 2025. Namun, dukungan anggaran hanya sekitar 1–2% dari total belanja kesehatan dan distribusi tenaga profesional masih sangat timpang antar wilayah. Penguatan literasi masyarakat serta pelatihan tenaga kesehatan di daerah menjadi fokus strategis ke depan

Kesehatan mental merupakan isu nasional yang mendesak dengan prevalensi cukup tinggi namun layanan dan sumber daya masih sangat terbatas. Pentingnya edukasi, akses layanan, dan pengurangan stigma menjadi kunci agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera secara mental dan sosial.