Cara Jitu Atasi Anak yang Ketergantungan Gadget saat Makan!
- https://www.pexels.com/photo/young-girl-eating-carrot-while-playing-a-video-game-8671142/
Lifestyle, VIVA Bali – Bagi banyak orang tua zaman sekarang, memberi anak gadget saat makan mungkin terasa seperti solusi jitu agar si kecil mau duduk tenang dan menghabiskan makanannya. Namun di balik cara “praktis” ini, ternyata ada dampak yang tak bisa dianggap remeh.
Menurut dr. Shofa Nisrina Luthfiyani, Sp.A, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), kebiasaan anak yang hanya mau makan sambil menatap layar gadget bisa menjadi bencana tersembunyi bagi pola makan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
“Yang perlu kita lakukan justru adalah mengenalkan kembali pola lapar dan kenyang pada anak,” ujar dr. Shofa dalam sebuah diskusi daring bertema “Tumbuh Kembang Anak: Apa yang Harus Dipantau Orang Tua?” yang berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025, dikutip dari Antara.
Menurut dr. Shofa, banyak orang tua yang awalnya hanya ingin memberi distraksi agar anak mau makan. Namun, secara tidak disadari, cara ini justru menciptakan kebiasaan yang membuat anak makan tanpa kesadaran penuh.
Dalam jangka panjang, anak:
- Tidak mampu mengenali rasa lapar atau kenyang
- Menjadi sangat bergantung pada layar saat makan
- Rentan mengalami tantrum saat gadget-nya diambil
- Memiliki pola makan yang tidak teratur dan sulit dikendalikan
“Anak-anak yang terbiasa dengan gadget saat makan biasanya tidak tahu apakah dia benar-benar lapar atau tidak. Mereka makan hanya karena terdistraksi,” jelasnya.
Solusi dari masalah ini bukan dengan semakin memperbanyak hiburan saat makan, tetapi justru dengan mengatur ulang waktu makan dan suasananya secara konsisten.
Berikut beberapa kiat dari dr. Shofa yang bisa langsung diterapkan oleh orang tua:
1. Atur Jadwal Makan yang Jelas
Mulailah dengan membuat jadwal makan yang tetap, misalnya sarapan pukul 08.00 pagi. Dua jam sebelum dan sesudah waktu tersebut, hindari memberi camilan atau makanan apa pun, kecuali air putih.
“Kalau sudah masuk jam makan, anak akan benar-benar merasa lapar. Dan kalau lapar, mereka pasti mau makan, tanpa harus disuguhi layar,” kata dr. Shofa.
2. Hindari Distraksi Saat Makan
Pastikan suasana makan bebas dari gangguan visual dan suara. Itu berarti tidak ada gadget, televisi, mainan bersuara, atau benda-benda yang mengeluarkan cahaya mencolok.
“Kalau pun diberi mainan, pilih yang tidak mengeluarkan suara atau cahaya agar anak tetap fokus pada makanannya,” sarannya.
3. Terapkan “Feeding Rules” dari IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar waktu makan anak dibatasi maksimal 30 menit, dalam kondisi tenang, nyaman, dan tidak tergesa-gesa. Tujuannya agar makan menjadi kegiatan yang disadari, bukan otomatis.
“Feeding rules ini penting untuk mengembalikan keteraturan pola makan dan membangun pengalaman makan yang positif bagi anak,” ujar dr. Shofa.
Yang terpenting, orang tua harus membantu anak mengenali sinyal tubuhnya sendiri. Jika anak tahu kapan ia lapar dan kenyang, ia tidak akan membutuhkan distraksi seperti gadget hanya untuk bisa makan.
“Solusinya bukan di layar, tapi di waktu makan yang diperbaiki. Kalau rasa lapar itu muncul, anak akan makan dengan sendirinya,” tegas dr. Shofa.
Gadget mungkin membuat makan jadi tenang sementara, tapi efek jangka panjangnya bisa mengganggu pola makan dan emosi anak. Yuk, bantu anak kembali mengenali tubuhnya, dan jadikan momen makan sebagai waktu yang menyenangkan tanpa perlu layar!