Lelah Bekerja, Bisa Jadi Tanda Demotivasi Kerja! Kenali 3 Tandanya Berikut

Lingkungan kerja yang tidak sehat bisa memicu demotivasi kerja
Sumber :
  • skynesher/istockphoto

Kesehatan, VIVA Bali – Beberapa dari Anda, pernahkah saat bekerja di kantor atau di manapun, semangat yang muncul dari dalam diri malah menurun? Ini bisa jadi tanda demotivasi kerja. Siapapun bisa mengalami kondisi ini. Berikut penjelasan lebih detail mengenai demotivasi kerja yang sudah dirangkum dari informasi di website Hello Sehat.

 

 

 

Mengenali Arti Demotivasi Kerja

 

Biasa diartikan ketika semangat dalam diri hilang, disertai minimnya minat dan dorongan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan.

 

 

 

Penyebab Munculnya Demotivasi Kerja

 

Beberapa indikator memungkinkan demotivasi kerja muncul, bisa karena :

 

1. Stres karena beban pekerjaan

 

Merasa kelelahan karena banyaknya beban pekerjaan yang membuat Anda tidak mampu beristirahat dengan teratur. Akhirnya kapasitas tubuh dan pikiran untuk bekerja menurun, produktivitas pun ikut terdampak, hingga timbul tingkat stres yang tinggi.

 

2. Lingkungan yang tidak sehat (toxic)

 

Lingkungan seperti ini bisa mendorong ketidaknyamanan pada siapapun apabila suasananya dipenuhi dengan berbagai macam konflik serta kompetisi yang cenderung tidak sehat. Di sisi emosional, tidak adanya rasa aman, yang hanya akan menurunkan motivasi untuk bekerja hingga timbulnya kewalahan berlebih.

 

3. Tidak ada kesempatan untuk berkembang

 

Sedikitnya kesempatan untuk bisa belajar sampai mendapatkan kenaikan jabatan juga bisa memicu adanya demotivasi kerja.

 

 

 

Bagaimana Cara Atasi Demotivasi Kerja

 

1. Mengatur kembali dan melihat prioritas tugas pekerjaan yang perlu dilakukan terlebih dahulu untuk meringankan beban kerja.

 

2. Jika memungkinkan, lakukan komunikasi terbuka dengan atasan untuk membicarakan apa yang kamu rasakan tentang beban kerja yang dirasa telah berlebihan.

 

3. Bila perlu, berikan waktu istirahat untuk dirimu sendiri seperti mengambil cuti.

 

4. Pastikan setelah menyelesaikan tiap pekerjaan untuk memberikan penghargaan kepada diri sendiri (self reward).

 

5. Bergabung dengan sebuah komunitas untuk meraih dukungan agar tekanan pekerjaan bisa hilang sementara waktu.

 

6. Di luar jam kerja khususnya, bisa atur jadwal untuk mengikuti kelas pengembangan diri sesuai yang dibutuhkan.