Waspada! Daging Merah dan Makanan Pedas Bisa Picu Kanker Kandung Empedu
- https://www.pexels.com/photo/person-holding-a-bottle-of-beer-5738215/
“Kita tidak tahu ya zatnya itu apa, tapi kalau yang alami itu mungkin enggak terlalu pedas,” ujarnya.
Menurutnya, rasa pedas ekstrem yang ditemukan pada makanan olahan bisa jadi berasal dari zat tambahan yang belum tentu aman bagi tubuh. Selain itu, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat merusak dinding lambung, menyebabkan luka, dan berpotensi memicu peradangan kronis yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi kanker.
Prof. Ikhwan mengungkapkan bahwa 60 hingga 70 persen pasien kanker kandung empedu baru terdiagnosis saat sudah memasuki stadium lanjut, di mana operasi tak lagi menjadi pilihan karena kanker sudah menyebar (metastasis).
Ia menyebutkan bahwa secara global, insiden kanker kandung empedu mencapai 2,2 per 100.000 pria dan 2,4 per 100.000 wanita, sedangkan kanker saluran empedu lebih jarang, yakni kurang dari 2 per 100.000 orang.
“Tingkat kelangsungan hidup lima tahun bagi penderita kanker empedu hanya berkisar 5 sampai 15 persen,” tambahnya.
Melihat angka kematian yang tinggi dan sulitnya deteksi dini, Prof. Ikhwan menekankan pentingnya pencegahan sejak dini. Gaya hidup sehat menjadi kunci utama, terutama dalam hal menjaga pola makan, mengontrol berat badan, serta membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan olahan pedas.
“Jangan tunggu gejala muncul. Lebih baik mencegah daripada menyesal ketika sudah terlambat,” pungkasnya.