Tren Rokok Elektrik, Vape, dan Pods di Indonesia 2025
- https://unsplash.com/photos/a-person-holding-a-group-of-different-
Dampak pada Generasi Muda
Penggunaan rokok elektrik dan vape di kalangan anak muda terus meningkat. Menurut data dari WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, rokok elektrik sering kali digunakan oleh remaja sebagai alternatif untuk merokok, meskipun produk ini memiliki potensi dampak negatif yang tidak kalah besar. Penggunaan vape dengan rasa yang manis, seperti buah-buahan atau cokelat, menjadi daya tarik utama bagi kalangan muda.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa penggunaan vape dapat menyebabkan peningkatan risiko kecanduan nikotin yang lebih cepat pada remaja, dan ada kekhawatiran bahwa ini akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk beralih ke rokok konvensional di masa depan.
Selain itu, meskipun rokok elektrik tidak mengeluarkan asap seperti rokok biasa, uap yang dikeluarkan tetap mengandung zat berbahaya. Konsumsi vape berpotensi memengaruhi perkembangan otak pada remaja, yang dapat mengarah pada gangguan kognitif atau perilaku. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya penggunaan vape di kalangan remaja.
Regulasi yang Diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa regulasi penting dalam upaya mengontrol peredaran rokok elektrik dan vape. Selain kebijakan harga dan cukai, beberapa langkah pengawasan lainnya meliputi:
1. Larangan Penjualan kepada Anak di Bawah Umur: Pemerintah Indonesia melarang penjualan rokok elektrik dan vape kepada remaja di bawah usia 18 tahun untuk mengurangi penyalahgunaan di kalangan pelajar dan anak muda.