Sambal Matah dari Bali Ini Bikin Lidah Merinding Enak
- https://cookidoo.international/recipes/recipe/id/r813115
Kuliner, VIVA Bali – Sambal Matah, Kuliner Mentah Khas Pulau Dewata
Sambal Matah lahir dari tradisi kuliner Bali dan menjadi jawaban segar untuk lidah pedas. Nama “matah” sendiri berarti mentah, menegaskan karakter utamanya—bumbu yang disajikan tanpa dimasak atau diulek. Bumbu ini sering kali menjadi pelengkap wajib dalam sajian khas Bali. Kehadirannya mencerminkan rasa otentik dan kesegaran cita rasa tropis.
Bahan Segar, Cita Rasa Segar
Menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, bahan utamanya adalah bawang merah, bawang putih, cabai rawit, terasi, sereh, daun jeruk, jeruk purut, dan minyak kelapa.
“Sambel matah merupakan sambal yang berbahan mentah tanpa digerus (diulek)”
Teknik menyajikan bahan iris segar ini disiram minyak kelapa hangat membuat aroma rempah menyatu dan rasa rempah tetap hidup. Selain praktis, metode ini menjaga kandungan nutrisi alami tetap utuh. Rasa yang dihasilkan pun lebih tajam dan menyegarkan.
Bahan Segar, Cara Praktis
Dikutip dari jurnal budaya Kemendikbud, bahan utamanya terdiri dari bawang merah, cabai rawit, sereh, daun jeruk purut, terasi, garam, serta minyak kelapa hangat yang menyatukan rasa.
“Sambel matah merupakan sambal yang berbahan mentah tanpa digerus (diulek)”
Beberapa catatan menyarankan menggunakan minyak kelapa dingin agar aroma tidak pahit, berbeda dengan versi minyak panas yang umum. Variasi penggunaan minyak juga memengaruhi tingkat keharuman sambal. Masing-masing keluarga di Bali bisa memiliki cara unik dalam meraciknya.
Sensasi Rasa Tak Berkesudahan
Kombinasi irisan tipis bawang merah dan cabai menciptakan sensasi pedas menyengat. Kehadiran sereh dan daun jeruk purut memancarkan aroma segar, sementara minyak kelapa memberikan rona gurih dan mengurangi tingkat kepedasan. Tekstur sambal yang crunchy memanjakan indra dan menambah karakter unik makan. Sambal ini bukan hanya pelengkap, tapi bisa jadi bintang utama di meja makan. Rasanya yang ringan membuatnya cocok dinikmati kapan saja.
Ragam Variasi yang Semarak
Seiring populer, variasi muncul: ada yang menambahkan terasi bakar, perasan jeruk limau, hingga bawang putih untuk nuansa endapan rasa yang berbeda. Satu akun blog asing menyebut sambal ini sebagai “raw heat, real flavour” dan menyegarkan makan sehari-hari. Beberapa koki modern bahkan menambahkan minyak zaitun sebagai pengganti minyak kelapa. Ini menjadikan sambal matah makin fleksibel untuk adaptasi lintas budaya.
Sambal Matah di Luar Bali
Popularitasnya menyebar cepat, bukan hanya di Bali tapi juga di restoran Indonesia modern bahkan global. Beberapa produsen makanan dan mie instan memanfaatkan varian sambal matah sebagai inovasi rasa. Tak sedikit restoran fusion menggabungkan sambal matah dengan sajian internasional. Hal ini menunjukkan bagaimana warisan lokal bisa menembus batas kuliner dunia.
Blogger Just Hanan menulis: “One spoonful, and boom! My taste buds did a back flip.”
Rahasia Praktis di Dapur Sendiri
Membuat sambal matah mudah: iris halus bahan-bahan, siram minyak kelapa hangat, aduk, lalu tunggu sebentar sebelum disajikan. Tidak perlu dimasak, cukup tunggu 5–10 menit agar aroma meresap. Proses yang singkat membuat sambal ini cocok disiapkan kapan saja. Bahkan pemula di dapur pun bisa mencoba resep ini tanpa khawatir.
Manfaat Sehat dari Bahan Mentah
Menurut studi Kemendikbud, bawang merah mentah mengandung sulfur yang mencegah kanker dan menurunkan kolesterol. Sereh membantu detoks, sementara jeruk purut kaya vitamin C untuk pencernaan yang sehat. Kandungan minyak alami juga baik untuk kesehatan jantung. Karena tidak dimasak, vitamin dan zat aktifnya tetap terjaga.
Saran Menyajikan
Sambal Matah paling nikmat disandingkan dengan ayam bakar, ikan bakar, nasi campur Bali hingga seafood. Setiap hidangan akan bertambah hidup dengan semburan rasa segar dan pedasnya sambal ini. Cocok juga dipadukan dengan makanan kekinian seperti rice bowl atau salad. Kehadirannya selalu berhasil mencuri perhatian penikmat kuliner.