Hari Jamu Nasional 2025—Saatnya Generasi Muda Menyeduh Warisan Leluhur dengan Gaya Kekinian
- https://unsplash.com/photos/person-holding-clear-glass-container-PwzCZVEw8vY?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
Lifestyle, VIVA Bali – Setiap tanggal 27 Mei, Indonesia memperingati Hari Jamu Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang telah mengakar sejak zaman nenek moyang. Tahun 2025 ini, perayaan Hari Jamu Nasional tidak sekadar mengenang, tetapi juga mengajak generasi muda untuk menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang modern dan berkelanjutan.
Jamu bukan hanya sekedar ramuan herbal, ia adalah cerminan dari kearifan lokal yang telah terbukti manfaatnya secara turun-temurun. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jamu kini diakui sebagai simbol masa depan kesehatan bangsa. Deputi BPOM, Mohamad Kashuri, menegaskan bahwa jamu merepresentasikan kearifan lokal yang didukung oleh riset ilmiah yang kuat.
Lebih dari sekadar minuman, jamu adalah bagian dari identitas budaya yang kini mulai diadopsi kembali oleh generasi muda sebagai alternatif gaya hidup sehat yang alami dan holistik.
Inovasi dan Edukasi—Menyambut Jamu dengan Cara Baru
Dalam rangka menyemarakkan Hari Jamu Nasional 2025, berbagai kegiatan edukatif dan inovatif digelar untuk menarik minat generasi muda. Kementerian Kesehatan mengadakan praktek pembuatan jamu yang melibatkan anak muda, termasuk kehadiran Ryu, seorang influencer muda, yang memberikan inspirasi bahwa melestarikan warisan budaya bisa dilakukan dengan cara kreatif dan inklusif.
Sementara itu, Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta mengadakan kegiatan Pekan Jamu 2025 yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang konsumsi obat bahan alam yang aman dan cerdas.
Jamu Menjadi Solusi Sehat yang Terjangkau dan Terpercaya