Kawin Colong, Tradisi Unik Pernikahan Adat Masyarakat Osing di Banyuwangi

Tradisi kawin colong, Banyuwangi
Sumber :
  • https://pixabay.com/photos/marriage-wedding-tradition-culture-7141823/

Prosesi surup dalam tradisi kawin colong merupakan ritual pengarakan pasangan pengantin yang telah resmi menikah. Upacara ini dilakukan saat matahari terbenam sebagai simbol pengumuman kepada masyarakat bahwa keduanya sudah sah menjadi sepasang suami istri. Tujuannya yaitu agar tidak menimbulkan fitnah pada kedua pasangan tersebut.

Selanjutnya yaitu ngosek ponjen atau dalam tradisi kawin colong merupakan upacara adat simbolis yang bertujuan untuk meminta bantuan biaya pernikahan dari sanak saudara. Prosesi ini biasanya dilakukan apabila salah satu pasangan yang menikah merupakan anak terakhir dalam keluarganya.

Terakhir, prosesi adat nggendong dandang yang dilaksanakan apabila pengantin perempuan merupakan anak pertama. Upacara ini biasanya dilakukan bersamaan dengan arak-arakan surup, di mana orang tua pengantin perempuan membawa dandang atau alat memasak sebagai simbol. Makna dari nggendong dandang adalah harapan agar pasangan yang baru menikah segera diberi keturunan.

Tradisi kawin colong yang dimiliki oleh masyarakat Osing menjadi salah satu warisan budaya yang memiliki sejarahnya tersendiri dan tetap dipertahankan oleh masyarakat. Di balik dari adanya pro kontra terhadap tradisi ini, namun hingga saat ini kawin colong masih tetap populer dan berjalan di kalangan masyarakat Osing, Banyuwangi, Jawa Timur sebagai suatu penghormatan terhadap tradisi yang diwariskan.