Tradisi Waisak di Bali Harmoni Budaya dalam Perayaan Suci

Vihara Buddha Guna Nusa Dua jadi salah satu tempat perayaan Waisak
Sumber :
  • https://www.viharabuddhagunabali.com

 

Rangkaian Upacara dan Ritual

Perayaan Waisak di Bali dimulai dengan puja bakti, yaitu pembacaan paritta suci dan doa bersama yang dipimpin oleh Bhikkhu atau Pandita. Umat duduk bersila dengan khusyuk, mengikuti lantunan doa dalam bahasa Pali yang menggetarkan jiwa. Setelah itu, dilakukan ritual pradaksina, yaitu mengelilingi stupa atau altar sebanyak tiga kali searah jarum jam sambil membawa lilin menyala, sebagai lambang penerangan batin.

Selain ritual di dalam wihara, beberapa tempat juga mengadakan kegiatan pelepasan lampion atau burung sebagai simbol pembebasan dari penderitaan dan kebebasan jiwa. Pemandangan lampion yang terbang menghiasi langit malam di atas Pulau Bali memberikan kesan magis dan penuh harapan. Beberapa vihara juga mengadakan ritual pelepasan kura-kura atau ikan ke sungai atau laut, melambangkan pembebasan makhluk hidup dari penderitaan.

 

Tradisi Lokal yang Menyatu

Menariknya, di Bali, perayaan Waisak tidak hanya diwarnai dengan ritual Buddhis, tetapi juga diiringi sentuhan budaya lokal. Misalnya, dalam beberapa perayaan, musik tradisional Bali seperti gamelan dipadukan dengan lantunan doa, menciptakan nuansa sakral yang khas. Beberapa umat juga membawa canang sari (sesajen kecil khas Bali) sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, memperlihatkan akulturasi yang harmonis antara budaya Bali dan ajaran Buddha.