Mengenal Kain Poleng Bali dan Perbedaannya dengan Kamen
- https://etnis.id/konsep-keseimbangan-pada-kain-
Gumi Bali, VIVA Bali – Saat berkunjung ke Bali, kita sering melihat pohon, patung, atau bangunan yang dililit kain kotak-kotak hitam putih. Kain itu dikenal sebagai kain poleng, kain tradisional yang bukan hanya pelengkap estetika, tetapi juga sarat makna spiritual.
Meski sama-sama berupa kain adat, banyak orang awam mengira kain poleng sama dengan kamen, kain yang digunakan masyarakat Bali dalam busana sehari-hari atau saat upacara. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar baik dari fungsi, makna, maupun penggunaannya.
Mari kita telusuri lebih dalam apa itu kain poleng, makna filosofis di baliknya, dan bagaimana ia berbeda dari kamen.
Mengenal Kain Poleng
Kain poleng adalah kain bermotif kotak-kotak hitam dan putih, kadang ditambah warna abu-abu. Motif ini bukan sekadar desain, tetapi mewakili konsep rwa bhineda atau dualitas dalam kehidupan, hitam melambangkan kegelapan atau kekuatan negatif (adharma), putih melambangkan cahaya atau kebaikan (dharma), dan abu-abu, jika ada, melambangkan zona netral atau keseimbangan (Ardika, 2017).
Kain ini sering terlihat melilit pohon besar yang dikeramatkan, menutupi patung penjaga pura, atau dipakai dalam upacara keagamaan. Keberadaan kain poleng dipercaya sebagai pelindung dari energi negatif, sekaligus simbol bahwa hidup selalu berada dalam pertarungan antara baik dan buruk (Pitana & Putra, 2019).