Didirikan dan Dimainkan oleh WNA, 6 Kelompok Gamelan Ini Ada di Benua Eropa

Pemain gamelan Puspawarna di Prancis sedang latihan.
Sumber :
  • https://www.facebook.com/photo/?fbid=924157145839970&set=pb.100047370795657.-2207520000

Budaya, VIVA Bali – Alat musik gamelan dari Indonesia telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Irama dari gamelan memang khas dan unik, siapapun yang mendengarnya bisa jatuh hati.

Kini, para anggotanya pun bukan hanya orang Indonesia, tapi juga Warga Negara Asing  (WNA) yang belajar memainkan alat musik ini.

Gamelan dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia oleh UNESCO pada tahun 2021 lalu.

Gamelan merupakan kumpulan alat musik perkusi yang terbuat dari logam. Musik ini bisa dimainkan oleh pria, wanita, dan anak-anak.

Gamelan bukan hanya musik, tetapi menjadi simbol komunitas dan spiritualitas masyarakat, khususnya masyarakat di pulau Jawa dan pulau Bali.

Dari Indonesia, kini gamelan memberikan kontribusi pada keragaman budaya dan musik di dunia.

Berikut 6 grup gamelan yang didirikan di benua Eropa dan aktif manggung di benua biru tersebut.

1. Saling Asah (Belgia)

Saling Asah merupakan grup musik gamelan atau karawitan Belgia-Bali-Indonesia. Kelompok karawitan ini didirikan pada bulan Juni 1998 untuk melatih siapapun yang ingin belajar gamelan dan tari Bali di Belgia.

Tidak sekedar kelompok musik, Saling Asah juga menyelenggarakan kursus mingguan.

2. The Prague Gamelan (Republik Ceko)

Gamelan Praha adalah kelompok pertunjukan dari Asosiasi Gamelan Ceko. Kelompok ini juga sering menyelenggarakan lokakarya dan acara-acara lain di sekolah dan perguruan tinggi di kota Praha, Ceko.

Gamelan Praha dipusatkan di Kedutaan Besar Indonesia di kota Praha. Seluruh instrumen atau alat musik disimpan di sini. Selain itu, kelompok gamelan ini selalu menerima anggota baru yang ingin belajar gamelan.

3. Montebello Gamelan (Italia)

Kelompok karawitan ini memiliki instrumen Raras Kaduk Jawa (pelog), Raras Sari (slendro); Sekar Mekar Sari (slendro gadhon), dan Sekar Sepi Sendiri (gong ageng).

Seperti di Indonesia, instrumen atau alat musik gamelan tersebut ditempatkan di pendopo yang dibangun khusus mengikuti gaya Jawa (tanpa dinding) di lereng bukit yang indah.

Salah satu tantangan kelompok gamelan ini adalah jumlah pemain yang belum cukup untuk bermain secara reguler. Apalagi, negara ini masih belum mengenal gamelan.

4. Puspawarna Gamelan (Prancis)

Puspawarna Gamelan memiliki anggota 20 orang yang ada di kota Nanterre, Prancis. Kelompok Gamelan ini mengkhususkan diri pada musik gamelan Bali.

Kelompok gamelan yang didirikan pada tahun 2011 ini diinisiasi oleh tiga warna negara asing. Yaitu Hsiao-Yun Tseng, Jérémie Abt, dan Théo Mérigeau.

Kelompok ini rajin menggelar pertunjukkan dengan menggandeng seniman dari Bali. Sebut saja penari Kadek Puspasari dan aktor Tapa Sudana, Mas Soegeng, dan Ketut Sariana.

Kelompok gamelan ini bercita-cita mengembangkan dan mempromosikan seni gamelan Bali yang kaya dan unik kepada masyarakat Prancis.

5. Cambridge Gamelan Society (Inggris)

Cambridge Gamelan Society adalah kelompok karawitan Jawa tradisional dan kontemporer.

Kelompok ini rutin bermain gamelan di Fakultas Musik Universitas Cambridge. Tidak hanya itu, kelompok ini juga sering mengadakan pertunjukan di dalam dan di sekitar kampus.

6. Southbank Gamelan Players (Inggris)

Southbank Gamelan Players berpusat di Southbank Centre yang merupakan salah satu kompleks budaya terkemuka di kota London, Inggris.

Kelompok gamelan ini didirikan oleh Alec Roth pada tahun 1987. Sebagian besar pemain gamelannya telah belajar gamelan di Jawa, bahkan beberapa di antaranya menjadi tutor untuk Southbank Gamelan Programme.

Selain itu, kelompok karawitan ini juga menjalin kerja sama erat dengan para penari, dalang, dan komposer dari Indonesia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Bukan hanya sekedar kelompok musik, kelompok ini juga memiliki reputasi internasional untuk pertunjukan musik Jawa tradisional.