5 Desa Adat di Bali yang Masih Menjaga Tradisi Leluhur dengan Ketat
- http://conunpardemaletas.com/
Upacara Usaba Sambah, yang berlangsung selama sebulan penuh, adalah peristiwa adat terbesar di desa ini. Dalam upacara ini, para pemuda akan mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan yang melibatkan tarian sakral dan pembacaan lontar kuno. Semua ritual dilakukan di Bale Agung, balai pertemuan suci milik desa.
Keberadaan Kain Gringsing, kain tenun ikat ganda khas Bali yang dianggap suci karena dipercaya mampu menangkal roh jahat dan penyakit, semakin memperkuat nuansa spiritual yang kental di Tenganan.
3. Desa Sidatapa, Buleleng
Di Sidatapa, tatanan adat diwariskan secara turun-temurun melalui lisan, sehingga tradisi tetap hidup secara alami dalam keseharian masyarakat. Selain bangunan rumah yang memiliki makna filosofis, desa ini juga dikenal dengan sistem kekerabatan prasi, di mana silsilah keluarga menjadi dasar pembentukan struktur sosial.
Prosesi Nyepi Desa, yang berbeda dari Hari Raya Nyepi nasional, juga masih dijalankan. Dalam upacara ini, seluruh aktivitas masyarakat dihentikan selama satu hari penuh sebagai bentuk penyucian desa. Tidak hanya spiritual, desa juga menjaga kearifan lokal seperti pembuatan minuman tradisional dan anyaman bambu khas Bali Aga.
4. Desa Julah, Buleleng
Masyarakat Desa Julah dikenal taat dalam menjalankan tradisi keagamaan berbasis kearifan lokal. Selain upacara Melianin, desa ini memiliki kebiasaan spiritual lain, seperti ngaturang banten (persembahan) yang dilakukan hampir setiap hari di rumah-rumah warga.