5 Desa Adat di Bali yang Masih Menjaga Tradisi Leluhur dengan Ketat

Wisatawan asing berfoto di Desa Penglipuran
Sumber :
  • http://conunpardemaletas.com/

 

Suasana Desa Penglipuran, salah satu desa terbersih di dunia

Photo :
  • http://kemenparekraf.go.id/

 

Desa Penglipuran menjadi simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Tata letak desa dibangun berdasarkan konsep Tri Mandala, yaitu pembagian ruang menjadi utama mandala (paling suci), madya mandala (ruang tengah), dan nista mandala (ruang profan). Hal ini mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, yakni hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.

Penglipuran juga memiliki awig-awig yang mengatur larangan penggunaan kendaraan bermotor di kawasan utama desa. Hasilnya, suasana tenang dan alami tetap terjaga. Tradisi gotong royong pun masih hidup, di mana masyarakat bahu-membahu dalam setiap kegiatan adat maupun pembangunan desa.

2. Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem

Tenganan dikenal sangat eksklusif terhadap masuknya pengaruh luar. Sistem sosialnya sangat tertutup. Di sini, pernikahan hanya diperbolehkan sesama warga desa. Jika menikah dengan orang luar, maka warga tersebut dianggap keluar dari keanggotaan desa adat.