Fakta di Balik Pura Tirta Empul, Tempat Melukat Paling Populer di Bali
- MahananyCitraningPutri/VIVABALI
Wisata, VIVA Bali – Pura Tirta Empul terletak sekitar 52 kilometer dari Bandara Ngurah Rai Bali, tepatnya di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Perjalanan menuju Desa Manukaya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan mobil ataupun motor, karena akses jalan yang sudah sangat mudah dan nyaman.
Sebagai salah satu lokasi ibadah umat Hindu, Pura Tirta Empul adalah pura yang sangat sakral. Pura ini terkenal dengan mata air sucinya yang jernih, sejuk, memancar sepanjang waktu, dan tidak pernah kering. Nama “Tirta Empul” sendiri berarti “Air yang menyembur keluar dari tanah”. Air ini dipercaya memiliki kekuatan magis untuk penyucian diri secara spiritual. Ritual pembersihan diri secara spiritual ini dalam agama Hindu dikenal juga dengan tradisi “Melukat”.
Tradisi Melukat
Ada berbagai macam Melukat yang dapat dilaksanakan, semua tergantung tujuan dan situasinya. Melukat Surya biasa digunakan untuk pembersihan umum jiwa dan raga. Melukat Gering dilakukan untuk penyembuhan penyakit non-media atau gangguan gaib. Melukat Sudamala untuk menghapus karma buruk, Melukat Guru Piduka untuk memohon ampun dari kesalahan kepada guru, orangtua, atau leluhur. Serta Melukat Banyu Pinaruh dilakukan sehari setelah Hari Saraswati atau hari ilmu pengetahuan.
Prosesi melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agama Hindu misalnya seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Upacara Melukat dipimpin oleh seorang pemangku. Sesajian seperti prascita dan bayuan yang disiapkan dengan diberikan mantra-mantra. Orang yang akan diupacarai terlebih dahulu oleh pemangku. Setelah proses pemantraan selesai, orang yang akan diupacarai disiram dengan air kelapa gading. Setelah mandi air kelapa gading, ritual dilanjutkan dengan pemandian di danau, sungai, atau tempat yang diyakini diyakini berkah. Upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah, di Pura, tempat pemandian dan laut yang ada di Bali.
Aturan Melukat di Tirta Empul
- Pengunjung wajib memakai pakaian sopan yang tertutup, termasuk bagian bahu dan lutut