Decluttering Bareng Anak? Ini Trik Seru Biar Nggak Drama
- https://www.freepik.com/free-photo/family-unpacking-boxes-with-new-furniture_1630980.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Decluttering bareng anak seringnya berujung drama? Tenang, Bun! Coba trik seru ini biar rumah rapi, anak happy, dan momen beberes jadi ajang bonding yang nggak bikin stres!
Pernah niat beberes rumah bareng anak, tapi malah jadi ajang debat mini dan rumah makin berantakan? Moms nggak sendiri! Aktivitas decluttering bareng si kecil emang butuh strategi khusus biar nggak jadi sumber stres baru.
Tapi tenang, bukan mustahil kok bikin kegiatan beberes rumah ini jadi momen bonding yang fun, produktif, dan penuh makna. Apalagi, rumah yang rapi terbukti bantu menjaga kesehatan mental seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak.
Yuk, intip 5 trik seru dan efektif buat decluttering bareng anak tanpa drama!
1. Libatkan Anak Sejak Awal
Kunci pertama adalah melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan. Ajak mereka memilih sendiri mainan, buku, atau pakaian yang masih ingin disimpan dan mana yang sudah bisa disumbangkan.
Anak-anak yang merasa dilibatkan akan cenderung lebih kooperatif dan bertanggung jawab terhadap barang-barangnya.
Riset dari University of Minnesota menunjukkan bahwa anak yang diberi pilihan dalam rutinitas rumah memiliki kontrol diri yang lebih baik di masa depan.
2. Ubah Jadi Permainan Seru
Decluttering nggak harus serius kayak rapat RT.
Coba ubah jadi permainan, misalnya:
- "Race Against the Clock" – Siapa yang paling cepat mengelompokkan mainannya dalam 10 menit?
- "Tebak-Tebakan" – Tebak isi dalam kotak sebelum dibuka dan pilih mana yang disimpan.
- "Yes or No Challenge" – Pegang satu barang, jawab cepat: masih sayang atau enggak?
Dengan begini, anak merasa decluttering adalah petualangan kecil dan bukan tugas membosankan.
3. Ceritakan Makna
Anak-anak lebih mudah memahami kalau diberi alasan emosional.
Jelaskan bahwa mainan yang sudah tidak mereka gunakan bisa membuat anak lain bahagia jika disumbangkan.
Ini akan mengajarkan empati dan kepedulian sosial sejak dini.
Penelitian dari Stanford University menyebutkan bahwa aktivitas rumah tangga seperti beberes, bila dilakukan bersama keluarga, mampu menumbuhkan rasa kepemilikan dan makna personal terhadap ruang tinggal.
4. Buat Zona Decluttering
Ajak anak membuat “zona main” dan “zona simpan”.
Misalnya:
- Mainan aktif: rak yang bisa dijangkau sendiri
- Mainan koleksi: disimpan di box khusus
- Mainan sumbangan: masuk kotak warna khusus
Dengan zona yang jelas, anak akan lebih mudah membedakan mana yang perlu dirapikan dan mana yang bisa dilepas.
5. Rayakan Hasilnya Bareng-Bareng
Setelah sesi decluttering selesai, berikan apresiasi kecil.
Bisa dengan stiker lucu, nonton bareng, atau sekadar pelukan hangat dan ucapan terima kasih.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak yang mendapatkan penguatan positif setelah membantu tugas rumah tangga akan lebih percaya diri dan bahagia.
Kesehatan Mental
Decluttering bukan cuma soal rumah rapi, tapi juga punya dampak luar biasa untuk kesehatan mental anak.
Saat mainan dan barang-barang tertata rapi, anak terhindar dari overstimulasi visual yang bisa bikin mereka cepat lelah atau tantrum.
Lingkungan yang lebih teratur juga bantu meningkatkan kemampuan fokus, karena anak tidak terdistraksi oleh tumpukan benda yang berserakan.
Selain itu, melibatkan anak dalam proses decluttering bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab, mereka belajar memilah, menyimpan, dan merawat barang-barangnya sendiri.
Ruang yang berantakan kerap memicu rasa gelisah tanpa disadari, jadi ketika rumah terasa lega dan bersih, kecemasan pun ikut mereda.
Dan tentu, kalau ruang tenang, pikiran pun jadi lebih plong, baik untuk anak maupun seluruh anggota keluarga.
Jadi gimana, Moms? Siap ajak si kecil beberes akhir pekan ini?