Pesta Kesenian Bali, Panggung Agung Warisan Budaya

Pesta Kesenian Bali, Ketika Tradisi Bicara Lewat Seni
Sumber :
  • https://www.denpasarkota.go.id/berita/pesta-kesenian-bali-wadah-bagi-pelaku-seni

Gumi Bali, VIVA Bali – Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah festival seni tahunan yang telah menjadi jantung budaya Pulau Dewata sejak pertama kali digelar pada tahun 1979, mencerminkan semangat pelestarian dan pengembangan kesenian Bali bagi masyarakat lokal dan global. Festival ini digagas oleh Gubernur Ida Bagus Mantra dengan tujuan utama mengangkat kembali kekayaan seni tradisional dan memastikan nilai-nilai budaya Bali tetap hidup sepanjang masa.

Simbol Penyucian Diri dan Rasa Syukur Melalui Tradisi Siat Yeh

 

Sejarah dan Landasan Kelembagaan

 

Dari Desa Celuk untuk Dunia, Keindahan Perak Bali yang Mendunia

Menurut catatan pemerintah, PKB pertama kali dilaksanakan pada 20 Juni 1979 dan awalnya berlangsung selama dua bulan. Tiga tahun kemudian, ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 07 Tahun 1986 sebagai landasan kelembagaan pelaksanaan festival yang rutin setiap tahun. Sejak saat itu durasinya dipadatkan menjadi satu bulan dan terus berjalan tanpa jeda kecuali pada 2020 saat pandemi COVID‑19 memaksa pembatalan pelaksanaan .

 

Jadwal dan Lokasi 2025

Kembalinya Tenun Geringsing untuk Kalangan Muda, Kolaborasi Desainer dengan Penenun Tenganan

 

Untuk tahun 2025, Pesta Kesenian Bali digelar dari 21 Juni hingga 19 Juli. Acara pembukaan menampilkan parade budaya megah di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) di kawasan Renon, Denpasar, dan dilanjutkan oleh pertunjukan harian di Taman Werdhi Budaya Art Centre (Art Centre Bali) yang menjadi pusat acara festival.

 

Tema dan Makna Budaya

 

Tema PKB 2025 adalah “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya”, yang bermakna harmoni universal untuk kebaikan bersama. Dalam filosofi Bali, tema ini menggambarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan budaya sebagai pondasi kehidupan harmonis. Tema ini diwujudkan dalam beragam pertunjukan seni dan instalasi kreatif yang menyampaikan pesan kerjasama sosial dan kesadaran lingkungan.

 

Ragam Kegiatan dan Pesona Festival

 

Sebagai ajang seni terbesar di Bali, Pesta Kesenian Bali tak hanya menyuguhkan pertunjukan budaya, tetapi juga menghadirkan pengalaman menyeluruh bagi pengunjung. Setiap tahun, festival ini menjadi wadah kolaborasi lintas generasi dan wilayah, mempertemukan seniman, pelajar, peneliti, hingga pelaku usaha lokal. Ragam acaranya dirancang untuk menjangkau semua kalangan — dari pertunjukan seni, kompetisi, pameran, hingga pelatihan budaya.

 

Parade Pembukaan & Panggung Seni

 

Pembukaan festival — dikenal sebagai Peed Aya — menampilkan iring-iringan dari seluruh kabupaten di Bali lengkap dengan kostum tradisional serta persembahan tari dan musik. Setelah itu, area Pusat Budaya menampilkan pertunjukan tari, gamelan, teater tradisional, hingga kreasi baru hasil kolaborasi seniman lokal dan institusi seni seperti ISI Denpasar.

 

Kompetisi, Pameran & Workshop

 

Festival ini juga menyelenggarakan kompetisi menulis esai sastra, fotografi dokumenter, kerajinan tangan, hingga karya film dokumenter. Beberapa workshop membuka akses masyarakat untuk belajar teknik tradisional Bali seperti pewayangan, tari klasik, dan gamelan .

 

Daya Ungkit Ekonomi & Budaya

 

Riset akademik menunjukkan bahwa PKB memberi dampak positif pada pelestarian budaya, pertumbuhan ekonomi lokal, dan kelestarian lingkungan Bali. Melalui pameran kerajinan dan kuliner lokal, UMKM membangun pasar baru dan memperkuat daya saing produk budaya Bali . Festival ini juga menjadi platform diplomasi budaya dengan misi kesenian ke luar negeri, memperkenalkan identitas Bali kepada dunia sambil memperkuat kebanggaan lokal.