Museum Sumpah Pemuda, Destinasi Wisata Edukatif dan Bersejarah di Jakarta

Museum Sumpah Pemuda Jakarta
Sumber :
  • https://museum.kemenbud.go.id/museum/profile/museum+sumpah+pemuda

Wisata, VIVA Bali –Terletak di jantung kota Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Raya No. 106, Museum Sumpah Pemuda menjadi salah satu destinasi wisata edukatif sekaligus wisata sejarah yang sarat makna bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Museum ini dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dan menyimpan berbagai jejak penting dari semangat persatuan pemuda Indonesia pada era pra-kemerdekaan. Tidak hanya sebagai tempat wisata edukatif, museum ini juga menjadi simbol kebangkitan nasional yang patut dikunjungi oleh generasi muda untuk mengenal lebih dalam akar sejarah bangsa.

Museum Sumpah Pemuda terbuka untuk kunjungan masyarakat umum dengan jam operasional yang cukup fleksibel. Pengunjung dapat datang pada hari Selasa hingga Jumat, serta di akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Sementara itu, museum ini tutup setiap hari Senin dan saat libur nasional. Jadi, pastikan untuk merencanakan kunjungan Anda di luar hari libur agar tidak kecewa saat tiba di lokasi.

Sejarah Singkat Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda dulunya merupakan kediaman milik Sie Kong Liong yang disewa sebagai asrama oleh para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), sekolah kedokteran untuk pribumi di masa kolonial. Bangunan ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga menjadi pusat aktivitas penting bagi gerakan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Karena sering dijadikan tempat pertemuan dan diskusi, tempat ini dikenal pula dengan sebutan Indonesische Clubgebouw atau rumah perkumpulan Indonesia. Tak hanya menjadi saksi lahirnya gagasan persatuan bangsa, bangunan ini juga menjadi lokasi latihan seni yang dinamakan Langen Siswo. Awalnya dikenal sebagai Gedung Kramat Raya 106, tempat ini kemudian berganti nama menjadi Gedung Sumpah Pemuda lokasi bersejarah tempat lahirnya ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Di sinilah fondasi kebangsaan dan semangat kemerdekaan mulai terbentuk, melalui diskusi-diskusi politik, pertunjukan seni, hingga karya sastra dari tokoh-tokoh seperti Muhammad Yamin dan Aboe Hanifah yang turut memperkaya gerakan kebangsaan Indonesia.

Museum Sumpah Pemuda diresmikan secara resmi oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 Mei 1974, sebagai upaya pelestarian situs bersejarah perjuangan bangsa. Sebelumnya, pada tahun 1973–1974, bangunan ini telah melalui proses pemugaran yang dilakukan oleh Dinas Tata Bangunan dan Pemugaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meski dipugar, keaslian gaya arsitektur serta tata ruangnya tetap dijaga dengan cermat. Genteng-genteng lama yang sudah tidak diproduksi diganti dengan material baru yang serupa, begitu pula dengan pegangan pintu. Menariknya, lantai asli dari bangunan tetap dipertahankan hingga kini. Pada tahun 1983, dilakukan penambahan bangunan baru tanpa mengubah struktur utama. Kemudian, sekitar tahun 2000, sebuah relief perjuangan pemuda ditambahkan di tembok sisi kiri halaman sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat pemuda Indonesia. Terakhir, pada tahun 2011, Direktorat Permuseuman Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menambahkan penutup kaca transparan pada bagian teras belakang, menjadikan museum ini semakin nyaman dan modern tanpa kehilangan nilai historisnya.