Mahameru, Puncak Gunung Semeru yang Menjadi Atap Pulau Jawa dan Simbol Legenda Abadi

Panorama alam Gunung Semeru dengan puncak Mahameru
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/BWPZdxVAaen/?igsh=MWtjbnF2cWY5MTQwNw==

Wisata, VIVA Bali –Jawa Timur memiliki destinasi gunung berapi ikonik yang menawarkan pengalaman petualangan sekaligus pesona mitologi, yaitu Gunung Semeru dengan puncaknya yang dikenal sebagai Mahameru. Dilansir dari explorebromo.com, puncak Mahameru berdiri megah dengan ketinggian ±3.676 meter di atas permukaan laut menjadikannya gunung tertinggi di Pulau Jawa. Secara geografis Gunung Semeru terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Malang serta Lumajang. Dari kejauhan, gunung ini terlihat seperti kerucut sempurna, namun di puncaknya berbentuk kubah luas dengan tebing beralun. Keagungan Semeru membuatnya dijuluki sebagai atap Pulau Jawa sekaligus dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa dalam kepercayaan kuno (indonesiakaya.com).

Sejarah dan legenda Gunung Semeru banyak tertulis dalam kitab Jawa kuno Tantu Pagelaran. Dikisahkan Pulau Jawa pada awalnya terombang-ambing di lautan, kemudian Dewa Siwa dengan bantuan Dewa Wisnu dan Brahma memindahkan Gunung Meru dari India ke Jawa agar pulau ini tidak hanyut. Karena terlalu berat, sebagian puncaknya dipindahkan ke sisi barat yang kini dikenal sebagai Gunung Penanggungan, sedangkan pecahannya membentuk gunung-gunung di Jawa. Gunung Semeru yang tersisa akhirnya dinamakan Mahameru dan menjadi simbol kekuatan alam sekaligus sakralitas Hindu Jawa (salsawisata.com).

Akses menuju Gunung Semeru dapat ditempuh melalui dua jalur pendakian resmi yaitu Ranu Pane dari Kabupaten Malang dan Senduro dari Kabupaten Lumajang. Jalur Ranu Pane lebih populer digunakan pendaki karena aksesibilitasnya mudah. Perjalanan dimulai dari Kota Malang menuju Desa Tumpang dilanjutkan dengan jeep ke Pos Ranu Pani tempat pengurusan izin pendakian. Dari sini perjalanan menuju puncak rata-rata memakan waktu dua hari satu malam atau tiga hari dua malam jika ingin lebih santai. Setelah berjalan sekitar tiga jam pendaki akan tiba di Ranu Kumbolo, danau seluas 14 hektar di ketinggian 2.400 meter yang menawarkan pemandangan sunrise indah dan suasana damai. Perjalanan kemudian dilanjutkan melewati Oro Oro Ombo, Cemoro Kandang, pos Kalimati, hingga Arcopodo sebelum mencapai puncak Mahameru (indonesiakaya.com).

Puncak Jonggring Saloko atau Mahameru memiliki fenomena alam unik berupa letupan abu dan batuan vulkanik yang muncul setiap 10 hingga 15 menit sekali dengan suhu udara yang dapat mencapai 0 hingga 4 derajat celcius. Kabut tebal, badai angin, serta potensi gas beracun membuat pendaki disarankan tidak berlama-lama berada di puncak. Meski menantang, Semeru tetap menjadi magnet bagi pecinta alam karena menyajikan kombinasi pesona alam, mitologi, serta pengalaman mendaki gunung berapi aktif tertinggi di Pulau Jawa.