Menyelami Kekayaan Satwa Endemik Pulau Dewata
- Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/burung-putih-dengan-pita-mata-biru-jalak-bali-gm1477156298-505859509
Legenda tentang putri duyung pun seakan menjadi nyata ketika para peneliti melihat duyung (Dugong dugon) di perairan utara Bali. Mamalia laut ini hidup di padang lamun dangkal dan terkenal karena sifat lembut dan pergerakan lambatnya. Namun populasinya sangat sedikit, dan ancaman dari pembangunan pelabuhan, pencemaran laut, serta hilangnya padang lamun membuatnya semakin sulit ditemukan (BRIN & WWF Indonesia, 2023).
Semua kehidupan ini, dari burung kecil di puncak pohon hingga ikan besar di kedalaman laut adalah bagian dari jalinan ekosistem Bali yang rapuh namun menakjubkan. Mereka tak hanya memberi warna pada alam Bali, tetapi juga menjadi bagian dari jiwa pulau itu sendiri. Sayangnya, ancaman dari pembangunan yang tidak berkelanjutan, perubahan iklim, serta rendahnya kesadaran konservasi telah menempatkan banyak spesies ini di ambang kepunahan.
Laporan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2023 menyebutkan bahwa lebih dari 40 persen spesies endemik Bali mengalami penyusutan habitat drastis dalam dua dekade terakhir.
Pelestarian fauna khas Bali bukan hanya soal menyelamatkan spesies dari kepunahan, tetapi juga menjaga warisan budaya dan spiritual masyarakat. Karena bagi orang Bali, manusia tidak hidup sendiri. Mereka hidup berdampingan dengan alam, dengan roh, dan dengan setiap makhluk yang menghirup udara atau berenang di laut Bali.