Bali di Layar Lebar, 5 Destinasi Wisata yang Terkenal karena Jadi Lokasi Syuting Film
- Sumber: https://www.takeustobali.com/home/eat-pray-love-discover-the-locations-of-the-blockbuster-movie-with-julia-roberts
Wisata, VIVA Bali –Pulau Bali tak pernah gagal memesona siapa pun yang datang. Hamparan sawah hijau, pantai berpasir putih, budaya yang hidup, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali tak hanya sebagai destinasi impian wisatawan, tetapi juga lokasi yang ideal untuk syuting film. Tak sedikit sineas, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang menjadikan Bali sebagai latar cerita mereka karena daya tarik visual dan atmosfer magis yang hanya bisa ditemukan di pulau dewata ini.
Menonton film yang mengambil latar Bali ibarat mengintip secuil surga dari layar kaca. Namun, pengalaman sesungguhnya jauh lebih memukau. Mari kita telusuri lima destinasi wisata di Bali yang terkenal karena muncul dalam film-film ikonik, lengkap dengan cerita di balik layar dan daya tarik yang membuatnya sinematik.
Salah satu adegan film eat, pray, love di Bali
- Sumber: https://www.balifilm.com/eat-pray-love/
1. Ubud, Tempat Pelarian Jiwa dalam Eat Pray Love (2010)
Di balik rimbunnya pepohonan, terasering sawah yang luas, dan pura yang tenang, Ubud menyimpan pesona spiritual yang menyentuh jiwa. Tak heran jika film Eat Pray Love, adaptasi dari memoar Elizabeth Gilbert, memilih Ubud sebagai tempat tokoh utamanya, Liz (diperankan Julia Roberts), menemukan cinta dan keseimbangan diri.
Adegan paling ikonik diambil di kawasan pasar seni Ubud, area yoga di pinggir sawah, dan rumah sang tabib Ketut Liyer. Jalanan kecil beraspal dengan pepohonan yang menjuntai, suara gamelan yang samar terdengar di kejauhan, serta aroma dupa dan kopi Bali, membuat siapa pun merasa tenang.
Destinasi favorit di sekitar Ubud:
-Tegalalang Rice Terrace, lanskap sawah berundak yang ikonik
-Campuhan Ridge Walk, jalur hiking dengan pemandangan hijau
-Pura Gunung Lebah, pura tua di lembah sungai yang tenang
Setelah film ini tayang, Ubud menjadi magnet turis global yang ingin mengalami transformasi pribadi seperti dalam cerita. Banyak retreat yoga, spa penyembuhan, dan restoran organik bermunculan di seantero Ubud.
2. Pantai Padang Padang, Gerbang Cinta dalam Eat Pray Love
Pantai mungil yang tersembunyi di balik tebing karang ini adalah tempat bertemunya Liz dan Felipe (diperankan Javier Bardem). Pantai Padang Padang memiliki daya tarik sinematik yang kuat: batuan karang yang besar, pasir putih yang lembut, dan air laut biru kehijauan.
Untuk mencapainya, pengunjung harus menuruni anak tangga curam dan masuk melalui celah sempit di antara batu. Saat tiba di bawah, sensasi seperti menemukan "pantai rahasia" terasa sangat nyata. Pantai ini juga populer di kalangan peselancar karena ombaknya yang menantang.
Tak hanya Eat Pray Love, Padang Padang juga pernah menjadi latar video klip dan iklan fashion internasional karena tampilannya yang eksotis dan alami.
3. Pantai Dreamland, Latar Penuh Warna dalam Trinity, The Nekad Traveler (2017)
Film Indonesia ini mengisahkan petualangan seorang wanita yang suka bepergian dengan semangat kebebasan. Salah satu lokasi syutingnya adalah Pantai Dreamland di kawasan Pecatu, Bali Selatan.
Pantai ini menghadirkan kombinasi yang menawan antara pasir putih yang luas, air laut biru jernih, dan deretan tebing kapur tinggi. Nuansa eksotis berpadu dengan kemewahan karena letaknya di kompleks resort dan lapangan golf. Dari atas tebing, pemandangan sunset begitu dramatis sehingga tak heran menjadi favorit para sineas dan fotografer.
Aktivitas populer di Pantai Dreamland yakni berselancar, duduk di café pinggir tebing, dan berfoto di atas batu besar saat air surut.
Film ini berhasil menangkap aura petualangan dan kebebasan yang memang menjadi daya tarik utama Dreamland.
4. Pura Tirta Empul, Kekuatan Spiritual dalam Alex Cross (2012)
Tak banyak yang tahu bahwa film thriller Hollywood Alex Cross sempat mengambil gambar di salah satu pura tertua dan tersuci di Bali: Tirta Empul. Terletak di Tampaksiring, Gianyar, pura ini terkenal dengan kolam suci tempat umat Hindu melakukan ritual penyucian diri (melukat).
Dalam film, adegan di pura ini digunakan untuk menggambarkan momen perenungan dan introspeksi spiritual. Kombinasi arsitektur klasik Bali, pancuran air yang mengalir dari mulut patung, serta latar suara alam menciptakan suasana mistis dan penuh kedamaian.
Tirta Empul bukan hanya objek wisata, tetapi tempat ibadah aktif. Wisatawan yang datang dianjurkan untuk berpakaian sopan dan mengikuti tata cara berkunjung dengan hormat.
5. Desa Penglipuran, Latar Budaya Bali dalam Film Lokal dan Iklan
Jika kamu pernah melihat iklan kopi, pariwisata, atau film pendek yang menampilkan rumah-rumah tradisional Bali berderet rapi, besar kemungkinan itu adalah Desa Penglipuran di Bangli. Desa ini memang seperti set film yang nyata dengan tata letaknya yang tertib, jalannya bersih tanpa kendaraan bermotor, dan setiap rumah mempertahankan arsitektur adat Bali.
Meskipun belum digunakan secara luas dalam film internasional, Penglipuran telah menjadi lokasi favorit untuk FTV, video promosi pariwisata, dan dokumenter budaya. Tak hanya visualnya yang indah, desa ini juga menjadi representasi nilai "Tri Hita Karana" konsep keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.
Berjalan di desa ini serasa masuk ke masa lalu yang tetap hidup. Anak-anak bermain di halaman, ibu-ibu membuat canang, dan para lansia duduk santai di bale-bale kayu.
Bali dan Sihir Sinematiknya
Bali adalah pulau yang tidak hanya hidup dalam realitas, tetapi juga dalam imajinasi kolektif lewat film-film yang menjadikannya panggung utama. Setiap lokasi menyimpan cerita, emosi, dan keindahan yang tak bisa diungkap hanya lewat kata-kata. Maka, jika kamu pernah terpesona oleh Bali dalam film, bayangkan betapa kuat dampaknya ketika kamu merasakannya langsung.
Berlibur ke Bali bisa lebih bermakna jika kamu menyusuri jejak film-film ini, menyerap nuansa yang terekam dalam kamera, dan mungkin, menemukan ceritamu sendiri.