Persiapan Haji 2025, Langkah-langkah Penting Menyambut Perjalanan Suci

Suasana jamaah haji di Ka'bah Mekkah
Sumber :
  • Sumber foto: i stock https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=haji++foto

Wisata, VIVA BaliBagi umat Islam, berangkat haji adalah momen paling istimewa dalam hidup. Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat dinantikan oleh banyak calon jamaah haji dari Indonesia, terutama setelah beberapa tahun ke belakang diwarnai pembatasan kuota dan tantangan global. Namun, berangkat haji bukanlah hal yang sederhana.

Ibadah ini memerlukan kesiapan dari berbagai aspek yakni administrasi, fisik, mental, hingga spiritual. Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sejak jauh hari menjadi kunci utama untuk bisa menunaikan haji dengan lancar dan khusyuk.

 

Suasana Ka

Photo :
  • Sumber: https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=haji++foto

 

Langkah pertama yang tidak boleh diabaikan adalah menyiapkan seluruh dokumen penting. Paspor harus masih berlaku setidaknya enam bulan setelah tanggal kepulangan. Visa haji akan difasilitasi oleh pemerintah, tetapi calon jamaah tetap perlu memastikan semua berkas pendukungnya lengkap.

Selain itu, ada dokumen khusus seperti buku kuning sebagai bukti vaksinasi meningitis yang wajib ditunjukkan saat proses keberangkatan. Kartu identitas, bukti setoran BPIH, dan fotokopi dokumen juga harus disiapkan rapi. Idealnya, dokumen-dokumen ini disimpan dalam map tahan air dan disalin dalam bentuk digital untuk cadangan.

Setelah urusan dokumen, perhatian berikutnya tertuju pada kesehatan. Calon jamaah wajib mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang benar-benar siap secara fisik untuk menjalani seluruh rangkaian ibadah.

Selain pemeriksaan, vaksinasi meningitis menjadi syarat mutlak. Disarankan juga untuk menerima vaksin flu dan COVID-19 sebagai perlindungan tambahan. Bagi mereka yang memiliki penyakit kronis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan membawa obat-obatan pribadi yang cukup selama berada di Tanah Suci.

Karena ibadah haji identik dengan aktivitas fisik yang padat, calon jamaah perlu melatih tubuh sejak beberapa bulan sebelum keberangkatan. Latihan jalan kaki secara rutin setiap hari sangat dianjurkan, karena sebagian besar rangkaian ibadah seperti tawaf dan sa’i dilakukan dengan berjalan.

Latihan di bawah sinar matahari pagi juga membantu tubuh menyesuaikan diri dengan cuaca panas di Arab Saudi. Untuk jamaah lanjut usia, latihan fisik bisa dimulai perlahan dan bertahap agar tidak membebani tubuh.

Selain tubuh, kesiapan ilmu juga sangat penting. Calon jamaah wajib mengikuti manasik haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan kelompok bimbingan haji.

Melalui manasik ini, jamaah akan belajar tata cara ibadah, rukun haji, serta simulasi kondisi di Makkah, Arafah, dan Mina. Dengan pembekalan ini, jamaah tidak hanya akan paham tata cara ibadah, tetapi juga memiliki gambaran nyata tentang apa yang akan dihadapi nanti.

Namun yang tidak kalah penting dari semuanya adalah kesiapan mental dan spiritual. Haji adalah ibadah yang sarat ujian, baik dari segi kesabaran, pengendalian emosi, hingga keikhlasan hati. Maka dari itu, calon jamaah disarankan untuk memperbanyak ibadah sejak di tanah air, memperbanyak doa dan dzikir, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Meminta maaf kepada orang-orang terdekat dan menyelesaikan persoalan pribadi sebelum berangkat akan membuat hati lebih ringan dan tenang saat menunaikan ibadah.

Dalam hal perlengkapan, jamaah cukup membawa barang-barang yang benar-benar diperlukan. Pakaian ihram, pakaian harian yang nyaman, sandal yang kuat, serta perlengkapan kesehatan pribadi seperti masker dan obat-obatan menjadi prioritas utama.

Jangan lupa membawa dokumen asli dan salinannya, alat komunikasi dengan kartu internasional, serta buku doa pribadi. Bagi jamaah wanita, perlengkapan tambahan seperti mukena dan pembalut juga perlu disiapkan.

Akhirnya, perjalanan haji bukan hanya soal rute dari Indonesia ke Arab Saudi. Ini adalah perjalanan hati dan jiwa menuju pengampunan dan ridha Allah SWT. Maka dari itu, niatkan setiap persiapan sebagai bagian dari ibadah.

Persiapkan diri lahir dan batin, perkuat iman, dan berangkatlah dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan memudahkan setiap langkah. Semoga semua calon jamaah haji 2025 diberikan kelancaran, kesehatan, dan mampu meraih predikat haji yang mabrur.