Teka-teki Kasus Pembunuhan Brigadir Esco, Kajari Sebut Berkas Masih Kabur

Kepala Kejari Mataram Made Pasek Swardhyana
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5158373/kajari-sebut-berkas-perkara-pembunuhan-brigadir-esco-masih-kabur

Mataram, VIVA Bali –Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Made Pasek Swardhyana, menyampaikan bahwa berkas perkara kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, dengan tersangka istrinya sendiri, Brigadir Rizka Sintiani, masih belum sepenuhnya jelas.

 

"Jadi, berkasnya masih kabur, belum jelas siapa pelakunya, apakah hanya satu orang atau lebih," kata Made Pasek di Mataram, Selasa, 7 Oktober 2025.

 

Ia menjelaskan, hasil telaah tim jaksa menunjukkan adanya kekurangan dalam berkas yang diserahkan penyidik.

 

"Itu makanya berkas dikembalikan ke penyidik untuk dilengkapi," ucap Made Pasek.

 

Dilansir dari antaranews.com, Made Pasek menambahkan bahwa hasil rekonstruksi yang digelar pada Senin, 29 September 2025 di rumah Brigadir Esco di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, juga belum menjadi bagian dari kelengkapan berkas.

 

"Belum (masuk), itu makanya jadi petunjuk yang harus dipenuhi," kata Made Pasek.

 

Sementara itu, Kepala Subdit III Reskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, menyebut ada indikasi kuat bahwa Brigadir Rizka tidak sendirian dalam peristiwa tersebut.

 

"Menurut kami, seorang perempuan tidak bisa mengangkat (jenazah Brigadir Esco). Pasti dibantu orang lain. Makanya, rekonstruksi kemarin menggunakan (peran) Mr. X," kata Catur.

 

Dalam rekonstruksi yang dilakukan di dua lokasi yakni rumah korban dan kebun di belakang rumah yang berjarak sekitar 30 meter polisi menampilkan dua sosok berkalung identitas bertuliskan Mr. X. Keduanya memperagakan adegan mengangkat jasad Brigadir Esco dari kamar menuju kebun tempat jasad ditemukan.

 

Brigadir Rizka Sintiani, yang menjadi tersangka, menolak memperagakan adegan di lokasi penemuan jasad suaminya. Meski demikian, polisi tetap melanjutkan rekonstruksi dengan bantuan pemeran pengganti.

 

Kemunculan dua Mr. X ini memperkuat dugaan bahwa Brigadir Rizka tidak sendiri dalam peristiwa kematian Brigadir Esco.

 

"Penetapan tersangka harus berdasarkan alat bukti. Kami sementara masih mengumpulkan alat bukti yang lain," ucap Catur.