Bali Blockchain Summit 2025 Soroti Perlindungan Data dan Keamanan Siber

Denpasar, VIVA Bali – Forum internasional Bali Blockchain Summit (BBS) 2025 menyoroti peran krusial teknologi blockchain dalam melindungi data, baik yang bersifat personal maupun yang terkait pemerintahan.

“Blockchain punya potensi lebih dari sekedar kripto yaitu perlindungan data, keamanan siber dan keberlanjutan,” kata Sekretaris Jenderal Indonesia Blockchain Society sekaligus ketua penyelenggara BBS 2025, I Gede Rahman Desyanta di Denpasar, Bali, Sabtu, 27 September 2025. Dilansir dari antaranews.com.

Rahman Desyanta memberikan contoh aktivitas sehari-hari masyarakat, terutama generasi milenial, yang banyak berinteraksi di media sosial. Tanpa disadari, saat berselancar di dunia maya atau media sosial, setiap orang telah membentuk identitas digital mereka.

Menurutnya, setiap aktivitas daring berpengaruh pada algoritma, yang kemudian menentukan konten serupa muncul di beranda pengguna.

“Yang disebut FYP (for you page/halaman untuk anda) itu identitas kita yang dieksploitasi. Nah blockchain punya potensi mengembalikan hak (perlindungan data pribadi) kepada kita saat digital terekspos,” jelasnya.

Sebagai bagian dari teknologi digital, blockchain berbeda dengan sistem tradisional yang terpusat karena mengusung konsep desentralisasi. Ia menambahkan, jika data masih terpusat, maka kegagalan sistem bisa membuat seluruh data hilang, sementara dengan desentralisasi, data masih dapat terselamatkan melalui pusat data lainnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Bali Blockchain Center, I Komang Triska Ananda Dilivianugraha Priantara, menyampaikan bahwa BBS 2025 akan memperlihatkan contoh nyata implementasi blockchain agar masyarakat dapat memahami manfaat serta perannya dalam melindungi data.