Mitigasi Bencana Demi Cagar Budaya, Giring Ganesha Tegaskan Komitmen Pemerintah
- https://www.antaranews.com/berita/5138313/pemerintah-mitigasi-dampak-bencana-alam-untuk-cagar-budaya
Badung, VIVA Bali – Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha menyampaikan bahwa pemerintah melakukan mitigasi efek bencana alam yang memiliki potensi mempengaruhi keberadaan cagar budaya di Indonesia agar kelestarian selalu terlindungi.
“Saya minta seluruh tim Balai Pelestarian Kebudayaan untuk mengecek cagar budaya kita,” kata Giring di sela membuka Festival Barong di Taman Ayun Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 27 September 2025. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. Pada awal pekan ini, sejumlah daerah di Bali turut dilanda bencana banjir dan tanah longsor.
Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Wakil Menteri Kebudayaan telah mengadakan rapat bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV yang membawahi Bali dan Nusa Tenggara, serta jajaran Kementerian Kebudayaan untuk melakukan pemetaan situs-situs cagar budaya yang berpotensi terdampak bencana alam.
Ia menjelaskan bahwa tim saat ini sedang melaksanakan pemetaan guna mengantisipasi risiko bencana.
“Seluruh jajaran Kementerian Kebudayaan di BPK di sini (Bali) untuk terus mencatat, menganalisis cagar budaya yang rawan banjir, gempa dan pohon tumbang,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada Rabu, 10 September 2025 dini hari, banjir besar dan tanah longsor melanda tujuh kabupaten/kota secara bersamaan. Peristiwa ini dipicu hujan ekstrem yang mengguyur sejak Selasa, 9 September 2025.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebagai bentuk dukungan pelestarian, pemerintah kini tengah melakukan analisis terhadap sejumlah objek yang diduga cagar budaya, yang masih banyak ditemukan dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Kami bekerja sama dengan para bupati, wali kota, gubernur juga agar bisa naikkan tingkatnya ke tingkat nasional,” ujar Giring Ganesha.
Selain itu, pelestarian budaya tak benda seperti kesenian tari Barong di Bali juga dilakukan melalui penyelenggaraan festival kebudayaan.
“Kami juga mendorong dan membuka agar muncul tari baru, ekspresi budaya baru,” tambahnya.