Sepanjang Tahun 2025, 2 Orang Diselamatkan Dari Percobaan Bunuh Diri di Tukad Bangkung

Pagar di Tukad Bangkung Upaya Pencegahan Jadi Lokasi Bunuh Diri
Sumber :
  • Dok. Humas Polres Badung/ VIVA Bali

Badung, VIVA Bali –Jembatan Tukad Bangkung seolah menjadi saksi bisu dari lima kasus bunuh diri yang terjadi sepanjang 2025.

Dari jumlah itu, dua orang berhasil selamat.

Yang terbaru menimpa IGPM, pria asal Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung yang mengakhiri hidupnya secara tragis.

Informasi dari kepolisian menyebut, korban diduga keluar dari rumahnya menggunakan motor pada Kamis, 25 September 2025 sekira pukul 01,00 Wita.

Meski belum dapat memastikan, Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya menduga korban memiliki permasalahan pribadi sehingga nekat mengakhiri hidup secara tragis.

“Kemungkinan ada permasalahan yang sedang dihadapi korban, baik di rumah tangga, tempat kerja atau hubungan asmara yang kerap melatarbelakangi seseorang mengakhiri hidupnya,” kata Kapolsek kepada Bali.viva.co.id.

Arnaya menjelaskan, Jembatan Tukad Bangkung sering dijadikan lokasi bunuh diri karena lokasinya yang tinggi sekira 70 meter.

“Lokasinya yang jauh dari permukiman penduduk sehingga dianggap akan berhasil melakukan bunuh diri di tempat ini,” ungkap AKP Arnaya.  

Saat ini Pemkab Badung tengah melakukan pemasangan railing atau pagar pengaman di sisi jembatan untuk mencegah upaya bunuh diri.

Proses pengerjaan baru 45 persen, sehingga masih ada celah yang belum terpasang pagar pembatas yang dapat digunakan korban IGPM untuk mengakhiri hidupnya.

 

Polsek Petang bersama Anggota Kodim Menggelar Olah TKP

Photo :
  • Dok. Humas Polres Badung/ VIVA Bali

 

Perlunya dilakukan kajian oleh pemerintah daerah melalui pemerintah Desa pelaga dan Belok/Sidan dengan melakukan patroli di setiap areal jembatan sampai pagar pembatas selesai dikerjakan.

“Mungkin perlu ada pemasangan CCTV di areal Jembatan Tukad Bangkung, agar peristiwa yang terjadi dapat diketahui secara utuh,” saran Kapolsek.

Catatan Bali.viva.co.id, sebelumnya ada tiga kasus yang terjadi hingga korban meninggal.

Pada 3 April 2025, seorang perempuan asal Buleleng berinisial KMS nekat mengakhiri hidup, akibat terlilit utang pinjaman online (pinjol) yang menumpuk.

Di Bulan Maret 2025, seorang pria berinisial AES, yang seorang anggota Polda Bali ditemukan tewas di bawah Jembatan Tukad Bangkung.

Sementara dua kasus lain korbannya berhasil diselamatkan oleh warga atau petugas yang tengah melintas.

7 Mei 2025, pria berinisial IGD yang mengaku sakit hati pada kekasihnya dan mencoba bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Beruntung aksi ini digagalkan polisi dan korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Lalu 19 Juli 2025 seorang remaja perempuan berinisial NKDP yang berencana bunuh diri akibat putus asa sakit epilepsi yang diidapnya. Aksi ini digagalkan saat korban akan melompat.