Kemenhut Kini Kendalikan 305,9 Hektar Lahan di Wongsorejo, Pertamina Fokus ke Kilang Tuban

Banner peringatan dipasang di lahan Kemenhut di Wongsorejo
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Bali

Banyaknya hal yang harus dilalui dalam tahapan tukar guling tersebut menjadi kendala tersendiri hingga pelaksaan harus mundur setahun dari jadwal yang seharusnya. 

“Objek peralihan barang pengganti dari barang di Tuban dengan yang di Banyuwangi masih berproses. Dan jumlah cukup banyak objek penggantinya, di seluruh Indonesia ada sekitar 54 objek,” kata Irfan Mudofar. 

Sementara itu, Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi menyatakan secara dejure, lahan tersebut milik Pertamina namun secara defacto sudah terjadi peralihan kepemilikan. 

“Karena itulah, dalam perjanjian berita acara bertugas untuk memenuhi segala kelengkapan dokumentasi kelengkapan proses tukar guling tersebut. Sedangkan untuk segala hal yang terkait penguasaan fisik telah berada dalam wewengan Kemenhut,” jelas Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi. 

Berdasarkan hal tersebut, proses tukar guling antara Kemenhut dengan Pertamina terkait lahan seluas 305,9 hektar di Desa Bengkak dan Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut akan selesai di Bulan Desember 2025.

“305,9 hektar lahan yang ada di Wongsorejo merupakan salah satu barang pengganti dengan Pertamina dengan mekanisme adalah tukar menukar lahan,” tandas Ferri Setyo Pambudi. 

Tukar guling ini bermula saat Pertamina akan membangun kilang minyak di kawasan Hutan Jati Peteng, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.