Badung Sukses Tekan Kemiskinan, Kini Hanya 1,9 Persen

Rakor Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Badung Tahun 2025
Sumber :
  • https://badungkab.go.id/kab/berita/66067-kemiskinan-di-badung-turun-triwulan-i-2025-catat-tren-positif

Badung, VIVA Bali –Triwulan 1 tahun 2025, Kabupaten Badung mencapai tingkat kemiskinan terendah di tingkat provinsi maupun nasional. Hal ini terungkap saat Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Badung Tahun 2025 di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung pada Rabu, 17 September 2025.

 

 

 

Rapat dipandu oleh Plt Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Wayan Wijana, mewakili Wakil Bupati sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Badung. Wijana didampingi Kepala Bappeda, I Made Wirawan Dharmajaya sebagai Sekretaris TKPK, serta Kepala BLS Badung, Komang Bagus Pawastra.

 

 

 

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistika (BPS), pada Triwulan 1 tahun ini angka kemiskinan Kabupaten Badung turun menjadi 1,9 persen dari posisi 2024 sebesar 2,3 persen.

 

 

 

I Made Wirawan Dharmajaya menekankan adanya tren positif tersebut sebagai sinyal baik dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Badung.

 

 

 

“Di triwulan pertama 2025, angka kemiskinan di Badung tercatat sebesar 1,9 persen dan menjadi yang terendah di Indonesia. Kami berharap capaian ini terus menurun. Karena itu, rapat koordinasi ini digelar sebagai upaya mengevaluasi seluruh program agar kemiskinan di Badung dapat ditekan seminimal mungkin," kata Dharmajaya. Seperti yang dilansir dari badungkab.go.id.

 

 

 

Selain itu, Pemerintah Badung juga telah merancang Rencana Penanggulangan Kemiskinan 2025-2029 yang dilengkapi Rencana Aksi 2025 dengan merumuskan kebijakan strategi, serta program lintas bidang. Strategi ini terbagi menjadi tiga bagian.

 

 

 

Strategi pertama, upaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, air bersih, hunian layak, serta perlindungan sosial.

 

 

 

Lalu strategi kedua, melakukan peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat, melalui stabilisasi harga kebutuhan pokok, akses pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan kelompok tani dan nelayan, dukungan UMKM, serta kemudahan permodalan usaha.

 

 

 

Terakhir, menurunkan kantong-kantong kemiskinan, antara lain dengan peningkatan akses air bersih, sanitasi, hunian layak, dan sarana pertanian.

 

 

 

Wira Dharmajaya menekankan bahwa berjalannya pertumbuhan ekonomi daerah disertai dukungan oleh kolaborasi sinergi antara perangkat daerah, pemerintah Desa/Kelurahan, forum TSJP dan stakeholder yang terlibat, ia yakin angka kemiskinan di Badung dapat ditekan lebih rendah lagi.

 

 

“Kesejahteraan masyarakat Badung akan terus meningkat jika tren positif ini bisa dipertahankan,” pungkas Dharmajaya.