Satu Keluarga Hilang Diterjang Banjir di Badung, Putri Korban Berharap Cepat Ketemu

Ruth Deidree Marie Korin Boelan (27) mencari keluarganya yang hilang
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5104305/korban-banjir-kehilangan-kedua-orang-tua-dan-adik-ungkap-harapannya

Badung, VIVA BaliRuth Deidree Marie Korin Boelan (27), putri dari pasangan suami istri yang hilang akibat banjir di Residence Bukit Tinggi, Banjar Kelod Kauh, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, menyampaikan harapan agar keluarganya segera ditemukan oleh tim pencarian dan pertolongan (SAR).

 

 

"Harapannya supaya keluarga saya cepat ketemu. Supaya cepat diselesaikan semuanya. Apapun keadaannya saya akan terima," ujar Ruth Deidree Marie Korin Boelan saat ditemui di lokasi kejadian. Jumat 12 September 2025.

Diketahui, Ruth Deidree Marie Korin Boelan merupakan anak pertama dari pasangan Rio Hatnar Boelan (56) dan Dewi Ratnawati Soenarjo (57).

Keduanya bersama putra bungsu mereka, Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23), hingga kini belum diketahui keberadaannya setelah rumah yang mereka tinggali ambruk dihantam banjir.

Lebih lanjut, Ruth Deidree Marie mengaku sangat terpukul ketika pertama kali menerima kabar rumah keluarga hilang dan orangtuanya beserta adiknya tidak dapat dihubungi.

Menurut Ruth Deidree Marie, informasi bahwa keluarganya hilang diketahui dari pamannya yang menghubunginya melalui telepon dan membuat status di aplikasi WhatsApp terkait musibah tersebut.

Selain itu Ruth Deidree Marie menyampaikan jika awalnya tidak menaruh curiga karena banjir pernah terjadi sebelumnya dan keluarganya selalu dalam keadaan selamat.

"Saya nggak bertanya karena sebelumnya juga pernah banjir di rumah, tetapi biasanya terlewatin. Esok paginya Om saya menanyakan kepada saya ini bagaimana, kenapa papa mamanya kok nggak ada kabar? Saya pikir mungkin karena banjir di rumah listriknya korslet," ujar Ruth Deidree Marie Korin Boelan, dilansir dari antaranews.com.

Namun, ketika tidak mendapat kabar, sang paman langsung mendatangi rumah orangtuanya. Dari sana diketahui rumah sudah hanyut terseret arus banjir. Informasi itu kemudian diteruskan kepada Ruth Deidree Marie, yang kemudian mendatangi Polres Badung untuk meminta penjelasan.

"Setelah tak bisa dihubungi om saya langsung datang ke rumah sini dan dia menelpon saya bahwa rumahnya sudah rubuh. Setelah itu saya langsung ke Polres Badung. Di sana dijelaskan rumah sudah rubuh dan ternyata orang tua saya tidak ada," tutur Ruth Deidree Marie.

Sesampainya di lokasi, Ruth Deidree Marie mendapati rumah yang terdiri dari dua kamar itu telah hancur.

Diketahui, Ruth Deidree Marie tidak tinggal bersama orangtua dan adiknya karena bekerja di Denpasar. Kontak terakhir dengan ibunya terjadi sekitar sepekan sebelum peristiwa. Rumah tersebut menurutnya baru ditempati keluarga setelah pandemi COVID-19.

Di lokasi pencarian, Ruth Deidree Marie didampingi sanak saudara dan kerabat yang ikut menyaksikan upaya tim SAR gabungan.

Kemudian, dua alat berat dikerahkan untuk membersihkan puing, sementara sejumlah petugas dari Polres Badung, Basarnas Bali, TNI, dan PMI menyisir aliran sungai di sekitar rumah korban banjir badung

Hingga kini, proses pencarian masih terus dilakukan guna menemukan keberadaan tiga anggota keluarga hilang akibat banjir badung.