Fenomena Air Terjun Mengalir Ke Atas di Kepuluan Faroe, Atraksi Alam yang Menakjubkan

Pemandangan menakjubkan air terjun Múlafossur di Kepulauan Faroe
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/air-terjun-saat-matahari-terbenam-12420461/

Pariwisata, VIVA Bali – Fenomena alam langka terjadi di salah satu destinasi paling ikonik di Kepulauan Faroe, tepatnya di air terjun Múlafossur dekat desa Gásadalur. Wisatawan dibuat tercengang ketika melihat air terjun yang biasanya jatuh deras ke laut, justru tampak mengalir ke atas akibat terpaan angin ekstrem.

Kondisi tak biasa ini dikenal dengan istilah reserve waterfall atau oleh sebagian pengunjung dijuluki sebagai “waterfly”, karena percikan air tampak seperti beterbangan melawan gravitasi. Angin kencang di kawasan ini mampu membalik aliran air sehingga seolah-olah air terjun naik menuju langit.

Fenomena tersebut bukan sulap atau ilusi, melainkan dampak dari angin ekstrem yang bertiup di sekitar tebing Gásadalur. Saat badai melanda, kecepatan angin dapat mencapai puluhan kilometer per jam. Aliran air yang jatuh dari ketinggian sekitar 30–60 meter terdorong ke atas sehingga menciptakan pemandangan menakjubkan.

Bagi wisatawan, momen ini menghadirkan perasaan campur aduk: takjub sekaligus penuh kewaspadaan. Beberapa saksi mata mengaku kesulitan berdiri tegak di tengah terpaan angin, namun tetap berusaha mengabadikan fenomena langka itu lewat kamera ponsel. Tak heran, rekaman “air terjun terbang” ini dengan cepat viral di media sosial dan menuai sorotan global.

Múlafossur sendiri merupakan salah satu ikon wisata alam Kepulauan Faroe. Air terjun ini mengalir dari lembah hijau di desa terpencil Gásadalur, lalu jatuh langsung ke Samudra Atlantik Utara. Selama berabad-abad, desa Gásadalur sulit dijangkau karena dikelilingi pegunungan curam. Baru pada 2004, sebuah terowongan dibangun untuk menghubungkan desa ini dengan wilayah lain di Pulau Vágar, sehingga akses wisata pun semakin terbuka.

Sejak itu, Múlafossur menjadi magnet bagi wisatawan, fotografer, dan pecinta alam dari seluruh dunia. Lanskap dramatis berupa tebing curam, lautan luas, dan kabut yang menyelimuti menjadikan kawasan ini sering disebut sebagai “negeri di atas awan” di Atlantik Utara.

Fenomena air terjun mengalir ke atas dijelaskan secara ilmiah sebagai hasil dari updraft, yaitu arus angin yang bergerak naik di sepanjang tebing. Ketika kecepatan angin cukup kuat, percikan air terbawa ke atas sehingga menciptakan ilusi visual seolah air terjun mengalir melawan gravitasi.

Fenomena serupa sebenarnya juga pernah terjadi di tempat lain seperti Skotlandia dan Islandia, namun pemandangan di Múlafossur dianggap lebih spektakuler karena latarnya yang dramatis dan langsung menghadap laut lepas.

Tak hanya sebagai fenomena alam, momen “waterfly” di Faroe menjadi daya tarik luar biasa bagi fotografer. Perpaduan cahaya senja, tebing curam, dan air terjun yang terbalik menciptakan komposisi visual yang jarang ditemui di belahan dunia lain. Banyak fotografer menyebut Múlafossur sebagai taman bermain alami bagi pecinta fotografi.

Menurut catatan Panorama Magz, Kepulauan Faroe memang dikenal sebagai surga tersembunyi dengan lanskap liar, kabut tebal, serta cuaca ekstrem yang terus berubah. Bagi wisatawan, setiap kunjungan menghadirkan pengalaman berbeda—kadang penuh badai, kadang penuh ketenangan dengan langit cerah biru.

Popularitas fenomena ini membuat Múlafossur kian ramai dikunjungi. Namun, para pegiat lingkungan mengingatkan pentingnya kesadaran wisata berkelanjutan. Kondisi cuaca di Faroe seringkali ekstrem dan berbahaya. Oleh sebab itu, wisatawan dianjurkan untuk tetap berhati-hati, tidak merusak jalur trekking, serta menjaga kebersihan kawasan.

Lebih dari sekadar tontonan alam, fenomena air terjun mengalir ke atas di Faroe menjadi pengingat betapa dahsyat dan tak terduganya kekuatan alam. Ia menunjukkan bagaimana angin, air, dan tebing berpadu menciptakan atraksi yang menakjubkan—sebuah pertunjukan alam yang mustahil direkayasa.