Ketua DPC PDIP Lotim Nilai Kerja Kepolisian Polda NTB Gagal Total
- Amrullah/ VIVA Bali
Kedua, dari sisi krisis kepercayaan publik, tindakan anarkis seperti pembakaran kantor pemerintahan biasanya dipicu akumulasi kekecewaan rakyat terhadap lembaga politik maupun aparat.
Jika kepolisian tidak mampu mengelola dinamika sosial, meredam provokasi, atau mencegah tindakan massa, maka citra lemahnya institusi keamanan akan semakin menguat.
"Ketiga, perlu juga dilihat bahwa lemahnya kepolisian tidak hanya berarti aparat tidak mampu menjaga keamanan secara fisik, tetapi juga lemahnya komunikasi, pendekatan persuasif, serta strategi mitigasi konflik. Aparat seringkali hadir setelah kerusuhan pecah, bukan ketika tanda-tanda awal mulai muncul," jelasnya.
Dengan demikian, perusakan Mapolda NTB dan pembakaran kantor DPRD tidak semata-mata aksi kriminal, tetapi juga cermin dari rapuhnya sistem pengamanan, kegagalan intelijen lapangan, dan lemahnya kehadiran negara melalui kepolisian dalam menjaga wibawa hukum dan keamanan publik.