Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Bertambah Jadi 4 Orang

Kebakaran sumur minyak ilegal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5058517/korban-tewas-kebakaran-sumur-minyak-di-blora-terus-bertambah?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=top_news

Blora, VIVA Bali – Jumlah korban tewas akibat kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bertambah menjadi empat jiwa. Hingga saat ini upaya menghentikan kebakaran terus dilakukan.

Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, membenarkan kabar meninggalnya salah satu korban luka bakar bernama Yeti yang sebelumnya dirawat intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

“Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka atas nama Yeti meninggal dunia. Beliau mengalami luka bakar serius dan sempat dirawat intensif di RS Sardjito,” kata Agung Triyono Sabtu, 23 Agustus 2025.

Dengan demikian, daftar korban meninggal terdiri atas Tanek, Sureni, Wasini, dan Yeti. Sementara seorang balita berusia dua tahun berinisial AD, anak dari almarhumah Yeti, masih dirawat intensif di RSUP Dr. Sardjito.

“AD masih dalam perawatan intensif, mudah-mudahan segera ada perkembangan baik,” ujar Kepala TRC BPBD Blora.

Memasuki hari ketujuh pascakebakaran, api dari sumur minyak ilegal tersebut belum berhasil dipadamkan.

Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Pemadam Kebakaran, Pertamina, serta relawan masih berupaya menghentikan kobaran api dengan berbagai metode.

Kebakaran juga berdampak luas pada warga sekitar. Sedikitnya 300 kepala keluarga atau sekitar 750 jiwa harus mengungsi dan kini ditampung di sejumlah posko darurat.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Bantuan logistik, dapur umum, hingga layanan kesehatan darurat sudah kami siapkan,” jelas Agung seperti dilansir dari antaranews.com.

Peristiwa ini disebut sebagai salah satu kebakaran sumur minyak ilegal terparah dalam beberapa tahun terakhir. Selain menelan korban jiwa, kejadian tersebut menimbulkan kerugian material dan mengganggu aktivitas warga.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih diselidiki aparat kepolisian. Sejumlah saksi, termasuk pekerja, pemilik lahan, hingga pihak yang diduga terlibat dalam pengeboran ilegal, telah dimintai keterangan.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penanganan, baik dari sisi pemadaman, penanganan pengungsi, maupun proses hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab.