Atasi Permasalahan Sampah di Kota Denpasar, BTID dan Warga Pesisir Pulau Serangan Bangun Ratusan Teba Moderen

Warga Desa Serangan membuat teba moderen
Sumber :
  • Dok. KEK Kura Kura Bali/VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali –Pemerintah Kota Denpasar terus menggaungkan pengolahan sampah berbasis sumber yang dimulai dari sampah rumah tangga. Hal itu dilakukan lantaran pemerintah menutup kiriman sampah organik ke TPA Suwung.

Untuk mengolah sampah organik, pemerintah telah mensosialisasikan tempat pengolahan sampah berbasis sumber berupa teba moderen.

Tempat pengolahan sampah berbasis sumber itu ditetapkan dalam APBD Kota Denpasar yang mewajibkan setiap Desa/Kelurahan membangun 100 teba moderen dan 200 komposter. Pemerintah menetapkan anggaran Rp450 juta untuk setiap desa.

Di Desa Serangan, warga membangun kesadaran dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya.

Melalui Angen Bali, workshop hasil kolaborasi dengan PT Bali Turtle Island Development (BTID), warga mengunpulkan sampah plastik dan diolah menjadi produk ekonomi kreatif yang daya jual yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir itu.

Sementara untuk mengolah sampah organik, masyarakat pesisir di Pulau Serangan ini juga membuat teba moderen. Tempat pengolahan sampah berbasis sumber itu tersebar di 100 titik dengan kapasitas 100 liter untuk setiap teba, yang ditambah dengan 200 komposter.

Tak hanya itu, PT Bali Turtle Island Development (BTID) juga memberikan dukungan dengan menambah 19 teba moderen untuk Desa Serangan.