Ricuh dan Baku Hantam Saat Karnaval, Pemuda di desa Pagutan Lombok Tengah Berdamai
- Dok. Kapolsek Batukliang/ VIVA Bali.
Lombok Tengah, VIVA Bali – Acara musik dalam rangka memeriahkan karnaval tingkat desa di desa Pagutan kecamatan Batukliang, Lombok Tengah yang berlangsung Senin sore, 18 Agustus 2025 di lapangan desa setempat berakhir ricuh dan terjadi baku hantam antar sejumlah pemuda.
Kapolsek Batukliang Iptu Reza Ihyaul Itsnain dikonfirmasi Bali.viva.co.id, Selasa, 19 Agustus 2025 menerangkan, kericuhan dan baku hantam terjadi karena kesalahfahaman antar sejumlah pemuda ketika masyarakat sedang menikmati musik setelah kegiatan karnaval. Namun, dia tidak menyebutkan bentuk kesalahpahaman yang menyebabkan kericuhan tersebut.
"Mereka saling lihat-lihat saat joget itu tiba-tiba sudah saling kejar saja. Ini karena kesalahpahaman saja. Tapi dari pertemuan yang sudah kita lakukan, tidak disebutkan atau dijelaskan bentuk kesalahpahaman itu," jelas Reza.
Dijelaskan, begitu terjadi kericuhan pihak desa dan juga Babinsa dan Babinkamtibmas langsung mematikan musik dan mengamankan para pemuda yang terlibat.
Pada malam harinya, mereka kemudian dibawa ke Polsek Batukliang oleh kepala desa untuk dimediasi demi mencegah terjadinya masalah yang lebih besar.
"Mereka berteman (pemuda yang terlibat). Ada pemuda yang mengalami sedikit luka itu kita tanyai dia bukan pelaku utamanya. Tapi semua sepakat untuk diselamatkan secara kekeluargaan," imbuhnya.
Dari hasil mediasi di Polsek itu, kedua belah pihak sepakat berdamai dan menandatangani surat pernyataan yang menyatakan kalau persoalan yang terjadi di lapangan desa setempat diselesaikan secara kekeluargaan.