HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Sekolah Cendekia Harapan Gelar Kompetisi Pemantauan Pengolahan Sampah Berbasis Aplikasi
- Maha Liarosh/VIVA Bali
Badung, VIVA Bali – Masalah sampah masih menjadi isu krusial di Pulau Dewata. Penutupan TPA Suwung untuk sampah organik dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah yang menggunung. Tak hanya itu, isu yang mencuat TPA Suwung itu akan resmi ditutup secara permanen pada akhir tahun 2025.
Menanggapai masalah sampah yang masih menjadi trending utama di Pulau ini, sekolah internasional Cendekia Harapan Jimbaran, Bali mengikuti Hackathon untuk membuat proposal sistem pengelolaan sampah di Provinsi Bali dan prototype sistem digital berupa aplikasi atau website untuk pemantauan progres pengolahan sampah oleh masyarakat.
Guru Komputer Sekolah Cendekia Harapan Rifki Pratama mengatakan, Kompetisi Hackathon merupakan sebuah kompetisi yang mempertandingkan kreatifitas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar terutama di Bali.
"Saat ini sampah jadi isu yang lagi diperbincangkan di masyarakat. Melihat masalah itu kami dari sekolah mengangkat masalah ini sebagai pemantik agar mampu menyelesaikan persoalan sampah di Bali," jelas Rifki kepada Bali.viva.co.id dalam ajang Hackathon di Sekolah Cendekia Harapan Jimbaran, Badung, Jumat, 15 Agustus 2025.
Rifki menambahkan, sesuai dengan profil sekolah dengan lulusan yang berpikir kritis, pandai berteknologi, dan bertindak berdasarkan data yang ada, dalam kompetisi itu siswa beradu membuat aplikasi soal penanganan sampah secara tepat dan berguna.
"Sebagai cerminan alumni kami mengadakan lomba ini sesuai visi misi sekolah empowering scholars to build better communities, siswa dididik agar mampu membangun komunitas yang lebih baik," jelasnya.
Aplikasi pengelolaan sampah yang diciptakan siswa diharapkan terus berkembang dan bisa dirasakan masyarakat Bali dan dalam lingkup luas dan bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.