KSBN Lobar Angkat Bicara Bahwa Minuman Beralkohol Bukan Sebagai Tradisi Lombok
- Moh Helmi/ VIVA Bali
“Kalau tempat yang liar seperti itu dibiarkan, takutnya anak-anak dan para remaja akan ikut-ikutan. Ini yang harus kita cegah bersama,” tambahnya.
Mamiq Karde menegaskan bahwa sebagai daerah yang dikenal luas dengan sebutan “Pulau Seribu Masjid,” Lombok memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga citra keagamaan dan budayanya. Ia juga menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan instruksi Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, yang tertuang dalam Surat Nomor 100.3.4.2/360/Kum/2025, tentang pentingnya menjaga lingkungan sosial dan budaya dari pengaruh negatif.
Sebagai Ketua KSBN, Mamiq Karde mengajak seluruh lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, hingga aparat desa, untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai seni dan budaya Lombok agar tetap sejalan dengan spirit keagamaan.
“Budaya kita kaya dengan seni dan spiritualitas. Kita harus jaga itu, jangan sampai dirusak oleh kebiasaan yang justru menghancurkan masa depan generasi kita,” pungkasnya.