Nestapa warga Rusunawa Kota Bima, marak pencurian dan premanisme

Kondisi Rusunawa Kota Bima
Sumber :
  • Juwair Saddam/ VIVA Bali

"Di lantai paling atas itu semua barang dicuri. Pintu, jendela kamar yang tidak ditempati juga dirusak," sesal Faruk ditemui Bali.Viva.co.id di kantornya pekan lalu.

Terbatasnya anggaran pemeliharaan menjadi kendala pihaknya untuk memperbaiki kerusakan fasilitas di Rusunawa. Tiap tahun dana pemeliharaan hanya Rp 10 juta. 

"Itupun hanya diperuntukkan bagi biaya penjagaan petugas keamanan dan kebersihan," katanya.

Rusunawa Kota Bima kata dia, kondisinya memprihatinkan karena tidak terurus. Kebutuhan air bersih sulit. Warga yang menetap terus berkurang tiap tahun dari 190 kamar yang tersedia. 

"Kita ingin Rusunawa ini diubah fungsinya. Bisa saja kita alihkan rumah sewa untuk ASN dengan keamanan terjamin. Atau bisa juga rumah singgah. Kalau dikelola pihak swasta bisa saja, cuma kami belum temukan dasar hukumnya seperti apa," katanya.

Faruk mengakui, konsep rancangan pembangunan Rusunawa sudah salah sejak awal. Menurut dia, menempatkan Rusunawa di wilayah pesisir kota tidak tepat untuk jangka panjang. Sebab, di lokasi tersebut tidak didukung dengan ketersediaan air bersih yang layak.

Terputusnya layanan air bersih di Rusunawa disebabkan kerusakan jaringan pipa PDAM. Ditambah lagi konflik internal hingga terjadi PHK puluhan karyawan PDAM memperburuk pelayanan air.