Tumpukan Sampah di Pasar Kepatihan Jember Dikeluhkan Warga, DLH Minta Kesadaran Pedagang

Kadis Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Jember, Suprihandoko
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Bali –Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah yang masih terlihat di kawasan Pasar Kepatihan Jember, terutama pada malam hari. Kondisi ini tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menimbulkan bau menyengat yang membuat pengguna jalan merasa tidak nyaman.

Endang, salah seorang pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut, mengaku terganggu dengan bau sampah yang cukup menyengat. "Kalau malam lewat sini, baunya benar-benar menyengat. Sangat tidak nyaman," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Suprihandoko, menjelaskan bahwa sejatinya tumpukan sampah di dalam area pasar merupakan tanggung jawab Dinas Perdagangan begitupun jika ada sampah di fasum seperti di Alun alun , sejatinya menjadi ranah Dinas Cipta Karya. Namun, dalam praktiknya, sampah-sampah tersebut justru sering kali dibuang di pinggir jalan oleh para pedagang, sehingga menjadi ranah DLH untuk menanganinya.

"Kami berharap para pedagang memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di pinggir jalan," ungkap Suprihandoko.

Ia menambahkan, DLH sebenarnya telah menempatkan tempat sampah di area pasar, dan petugas kebersihan secara rutin memungut sampah setiap hari. Namun, jika pada malam hari kembali muncul tumpukan sampah di tepi jalan, hal itu menandakan kurangnya kesadaran pedagang untuk menjaga kebersihan bersama.

"Kami rutin bersihkan setiap hari. Kalau malam masih kotor, artinya ada yang membuang sampah setelah petugas kami bekerja. Ini yang harus menjadi perhatian bersama," tegasnya.

DLH Jember pun mengimbau kepada para pedagang untuk memanfaatkan fasilitas tempat sampah yang telah disediakan dan tidak membuang sampah sembarangan demi menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pasar.