Wapres Gibran Panen Raya Kopi Ijen, Dorong Kebangkitan Kopi Nasional

Wapres Gibran Panen Raya Kopi Ijen
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Bali –Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate, Kecamatan Sempol, Bondowoso. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya membangkitkan kejayaan kopi nasional, sekaligus menegaskan peran strategis kopi sebagai Tanaman Perkebunan Unggulan Indonesia (TPUN).

Panen raya ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Asta Cita pemerintah. Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan ekspansi dari hulu ke hilir untuk mengembangkan industri kopi nasional secara terintegrasi.

“Kopi adalah tanaman unggulan yang sempat terlupakan. Momentum ini membuktikan besarnya potensi kopi nasional. Kami akan ekspansi di penanaman, pengolahan, hingga hilirisasinya,” tegas Teddy.

Java Coffee Estate yang dikelola PTPN I Regional 5 dikenal secara internasional sebagai penghasil kopi arabika premium. Kebun kopi di kawasan Ijen mencakup lebih dari 15.000 hektare dan melibatkan ribuan petani rakyat. PTPN I juga fokus pada pemberdayaan petani melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan penguatan kelembagaan koperasi.

Wapres Gibran turut memetik kopi bersama petani dan menegaskan pentingnya hilirisasi serta branding kopi Indonesia agar memiliki daya saing di pasar global. “Kualitas saja tidak cukup. Nama besar Indonesia harus melekat pada kopi dan produk turunannya,” ujarnya.

Menariknya, meski mengaku memiliki asam lambung (GERD), Wapres tetap mencicipi kopi hitam Ijen tanpa gula dan menyarankan kopi ini bagi penderita serupa.

Di sela acara, Wapres juga menyerahkan bantuan 500 paket sembako untuk lansia dan 50 ekor domba kepada peternak. Pemerintah juga berencana membentuk Koperasi Merah Putih sebagai pendukung pembiayaan dan pemasaran petani.

Sinergi antara pemerintah, BUMN, dan petani rakyat diyakini menjadi kunci kebangkitan sektor kopi nasional menuju kemandirian dan kejayaan baru.