Tanjidor Betawi, Musik Rakyat yang Lahir dari Kolonialisme
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Tanjidor,_by_M_Jeffry_Hanafiah.jpg
Lebih dari sekadar hiburan, Tanjidor adalah wadah kebersamaan. Irama riangnya mengajak orang berkumpul, menari, dan merayakan hidup bersama. Inilah yang membuat Tanjidor tetap bertahan di tengah arus modernisasi. Meski musik populer semakin dominan, Tanjidor masih dimainkan di berbagai acara budaya dan festival. Sanggar seni serta komunitas lokal kini aktif menghidupkan tradisi ini dengan melatih generasi muda, membuktikan bahwa musik tradisi masih relevan untuk masa kini.
Tantangan tentu ada. Minimnya regenerasi dan terbatasnya ruang tampil menjadi persoalan utama. Namun upaya revitalisasi terus dilakukan, baik melalui dukungan pemerintah daerah maupun inisiatif masyarakat. Jadi, ketika suara trompet, klarinet, dan gendang Tanjidor terdengar, yang hadir bukan sekadar musik pengiring pesta. Ia adalah suara kolektif masyarakat Betawi, cerita tentang perjumpaan budaya, dan simbol kebersamaan yang diwariskan lintas generasi.