Bahaya Plastik Mikro, Bisa Nyelip di Darah Kita!
- https://www.freepik.com/free-photo/top-view-fork-spoon-with-plastic_7541002.htm
Kesehatan, VIVA Bali –Plastik sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari botol minum, kantong belanja, sampai kemasan makanan, hampir semua berbahan plastik. Tapi yang jarang kita sadari, plastik juga bisa berubah jadi partikel kecil tak kasat mata yang disebut microplastics, dan tanpa sadar masuk ke tubuh manusia.
Microplastics Masuk Lewat Makanan dan Minuman
Penelitian menunjukkan bahwa microplastics sudah ditemukan di air minum kemasan, seafood, garam, hingga udara yang kita hirup. Artinya, setiap hari kita bisa saja menelan partikel plastik dalam jumlah kecil.
Lebih mengejutkan lagi, sebuah studi di Belanda menemukan microplastics dalam darah manusia untuk pertama kalinya. Artinya, partikel ini bukan cuma numpang lewat di pencernaan, tapi bisa ikut beredar dalam aliran darah kita.
Efeknya ke Kesehatan
Sampai sekarang, ilmuwan masih meneliti dampak jangka panjang microplastics terhadap tubuh manusia. Namun, ada kekhawatiran serius sebagai berikut.
- Risiko peradangan - partikel asing bisa memicu respon imun.
- Kerusakan sel - beberapa riset awal menunjukkan microplastics dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel.
- Gangguan hormon - plastik mengandung bahan kimia seperti BPA yang bisa mengganggu sistem endokrin.
World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa meski penelitian masih berkembang, microplastics adalah ancaman nyata yang perlu dikendalikan.
Kenapa Bisa Masuk ke Tubuh?
Microplastics terbentuk dari pecahan plastik yang lebih besar karena paparan sinar matahari, gesekan, atau proses kimia. Ukurannya bisa sangat kecil, bahkan lebih kecil dari 5 milimeter, sehingga mudah terbawa udara, air, atau menempel pada makanan.
Cara Mengurangi Paparan Microplastics
Walaupun sulit dihindari sepenuhnya, kita bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi paparan sebagai berikut.
- Kurangi konsumsi air minum dalam botol plastik, beralihlah ke air isi ulang yang aman.
- Batasi penggunaan plastik sekali pakai.
- Pilih produk makanan segar dibanding makanan kemasan.
- Gunakan wadah kaca atau stainless steel untuk menyimpan makanan.
Microplastics sudah ada di sekitar kita, tapi kesadaran dan perubahan gaya hidup bisa mengurangi risikonya.