7 Makanan Tradisional Indonesia yang Hampir Punah

Aneka Makanan Khas yang Hampir Punah
Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Clorot

Lifestyle, VIVA Bali – Banyak makanan dan jajanan tradisional Indonesia kini mulai tersisih dari kehidupan sehari-hari. Masuknya berbagai kuliner luar negeri yang tampil lebih menarik dan mudah diakses membuat banyak orang, terutama generasi muda mulai melupakan beberapa makanan ini.

Permintaan pasar terhadap makanan tradisional ini pun semakin menurun. Tidak sedikit pedagang yang akhirnya berhenti berjualan karena sepi pembeli. Lambat laun, makanan-makanan ini semakin sulit ditemukan di pasaran.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal beberapa jenis makanan dan jajanan tradisional yang kini hampir punah. Untuk itu, mari simak pembahasannya sampai selesai!

Makanan Tradisional yang Hampir Punah

Keberagaman kuliner tradisional Indonesia merupakan cermin dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Namun, seiring perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, beberapa makanan khas ini mulai jarang ditemukan.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja makanan tradisional yang nyaris punah agar kita bisa kembali melestarikan kuliner Indonesia ini. Berikut ini beberapa makanan tradisional yang keberadaannya semakin langka.

1. Gulo Puan

Makanan ini merupakan makanan khas dari Pulau Sumatera, tepatnya Sumatera Selatan. Gulo puan terbuat dari gula pasir dan susu kerbau. Proses pembuatan makanan ini cukup lama karena bisa memakan waktu hingga 4 jam. Selain itu, pada saat dimasak, adonannya harus terus diaduk agar tidak gosong. Salah satu penyebab gulo puan saat ini sulit ditemukan adalah karena penyedia susu kerbau sangat jarang ditemukan.

2. Sayur Babanci

Sayur khas Suku Betawi ini juga mulai sulit ditemukan. Makanan yang terbuat dari daging sapi, kelapa muda, dan petai ini biasanya menjadi menu utama pada acara hajatan. Hanya saja, saat ini rumah makan Betawi jarang yang menyediakan sayur ini.

3. Kidu-kidu

Kidu-kidu merupakan makanan khas Suku Karo yang juga mulai sulit ditemukan. Makanan ini cukup unik karena dibuat dari ulat pohon enau yang sudah membusuk. Selain itu, banyak orang yang tidak bisa memasak makanan ini karena membutuhkan teknik khusus pada saat membuatnya.

4. Kue Clorot

Salah satu jajanan tradisional yang terancam punah adalah kue clorot. Jajanan khas Kota Purworejo ini dulunya selalu ada di pasar tradisional, tetapi sekarang semakin sulit ditemukan. Makanan yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini mulai ditinggalkan karena sulitnya mendapatkan daun janur sebagai pembungkus kue ini.

5. Grontol Jagung

Jajanan khas Jawa Tengah lain yang juga hampir punah adalah grontol jagung. Makanan yang terbuat dari jagung manis yang dikukus ini harganya terus mengalami kenaikan. Ditambah, hadirnya jajanan modern yang juga terbuat dari jagung semakin banyak. Hal ini membuat grontol jagung mulai ditinggalkan karena orang-orang lebih memilih jajanan yang lebih kekinian.

6. Kipo

Kipo merupakan salah satu jajanan khas dari Yogyakarta yang saat ini sulit untuk ditemukan. Jajanan ini terbuat dari adonan tepung ketan yang diisi oleh nangka, kelapa, dan gula merah. Umumnya, jajanan ini berwarna hijau yang dihasilkan dari daun pandan.

7. Lemet

Makanan terakhir yang masuk ke dalam jajanan tradisional yang hampir punah adalah kue lemet. Kue yang terbuat dari singkong ini semakin tergeser keberadaannya karena banyak camilan yang terbuat dari tepung-tepungan. Hal ini membuat kue lemet semakin berkurang peminatnya.

Itulah beberapa daftar aneka makanan tradisional Indonesia yang sudah mulai sulit ditemukan. Melestarikan makanan tradisional tidak hanya sekadar menjaga rasa, tetapi juga merawat warisan budaya yang sudah ada secara turun-temurun. Untuk itu, mari kita bersama-sama melestarikan makanan tradisional agar kekayaan budaya kita terus terjaga hingga generasi mendatang.