Transaksi Tidak Dikenal? Jangan Panik, Ini Cara Ngatasinnya!

transaksi tidak dikenal
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/top-view

Lifestyle, VIVA Bali – Pernah nggak sih, kamu buka mutasi rekening atau notifikasi e-wallet, lalu tiba-tiba lihat ada transaksi tidak dikenal? Saldo berkurang, tapi kamu sama sekali nggak merasa melakukan transaksi tersebut. Panik? Wajar banget. Tapi sebelum buru-buru menyimpulkan bahwa akun kamu dibobol atau diretas, penting buat tetap tenang dan melakukan pengecekan secara menyeluruh. Banyak orang langsung panik dan mengambil langkah ekstrem, padahal kadang penyebabnya bisa jadi simpel, seperti langganan otomatis yang lupa dibatalkan atau kesalahan input saat belanja online.

Transaksi tidak dikenal bisa terjadi di rekening bank, kartu debit atau kredit, maupun dompet digital. Dan karena semuanya serba digital dan terhubung ke berbagai layanan, penting banget buat tahu cara menangani situasi seperti ini dengan cepat dan aman. Jangan sampai keterlambatan bertindak justru bikin kerugian makin besar.

Untuk itu, Yuk, simak panduannya dan lindungi saldo kamu dari transaksi yang nggak jelas asal-usulnya!

1. Cek Detail Transaksi

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah pastiin dulu kalau transaksi itu emang beneran bukan dari kamu. Coba cek deh di aplikasi mobile banking atau internet banking kamu, lihat tanggal, jam, jumlah uangnya, dan juga keterangan transaksinya. Kadang-kadang nama merchant yang muncul di laporan nggak sama persis sama nama toko aslinya, jadi jangan ragu buat tanya juga ke keluarga atau pasangan, siapa tahu mereka yang melakukan transaksi itu.

2. Mengamankan Akun

Kalau kamu udah yakin itu transaksi nggak sah, langsung aja blokir kartu debit atau kredit kamu atau nonaktifin akun e-wallet-nya. Sekarang hampir semua bank dan layanan digital punya fitur "blokir sementara" yang bisa kamu pakai langsung lewat aplikasi, jadi nggak perlu repot. Langkah ini penting banget buat mencegah si pelaku pakai akun atau kartumu lebih jauh. Kalau perlu, sekalian aja ganti PIN, password, atau kode OTP biar akses ke akun kamu benar-benar aman.

3. Laporkan ke Bank

Langsung aja hubungi customer service bank lewat call center, live chat, atau datang ke kantor cabangnya kalau perlu. Minta bantuan mereka buat cek dan selidiki transaksi yang nggak kamu kenal itu.

4. Melaporkan ke Pihak Berwenang

Kalau kerugiannya lumayan besar atau kamu curiga ada tindak kejahatan kayak pembobolan atau pencurian data, sebaiknya laporkan juga ke pihak berwenang. Kamu bisa hubungi Kepolisian atau OJK (Otoritas Jasa Keuangan) lewat Kontak 157. Langkah ini bisa bantu proses penyelidikan lebih lanjut dan bikin pihak bank atau layanan keuangan lebih serius menangani laporanmu. Bahkan, kalau kasusnya cukup berat, polisi bisa aja turun tangan langsung buat nyelidikin dan nangkep pelakunya.

5. Mengajukan Dispute ke Bank

Setelah kamu lapor, lanjutkan dengan minta pihak bank buat melakukan investigasi atau proses dispute. Mereka bakal ngecek lebih dalam, apakah transaksi itu emang kamu yang lakukan atau ada indikasi penipuan. Proses ini biasanya makan waktu antara 14 sampai 45 hari kerja, tergantung aturan dari masing-masing bank atau layanan keuangan. Kalau hasilnya nunjukin kalau kamu nggak salah, kemungkinan besar dananya bisa balik.