Rahasia Pola Makan dan Kebugaran Novak Djokovic, Si Juara Tenis Dunia
- https://www.nbcsports.com/olympics/news/novak-djokovic-us-open-daniil-medvedev-grand-slam
Lifestyle, VIVA Bali – Novak Djokovic, salah seorang juara tenis dunia sering dipuji atas permainan tenisnya yang memukau.
Tidak hanya itu, Djokovic juga sering mendapat pujian banyak pihak karena memiliki ketahanan mentalnya yang luar biasa saat berada di lapangan.
Ia merupakan memegang rekor minggu terbanyak sebagai petenis nomor 1 dunia, yaitu 428 minggu dari tahun 2011 hingga tahun 2023.
Djokovic mengakui, prestasi yang berhasil ia ukir adalah buah dari kerja keras dan konsistensi. "Apa yang saya raih di dunia tenis lapangan tidak terjadi secara kebetulan," kata Novak yang meraih juara grand slam 24 kali itu.
Yang terbaru, Djokovic yang kini berusia 38 tahun tersebut mengikuti turnamen tenis Wimbledon di London. Di turnamen ini, ia berhasil mengalahkan pesaingnya, Flavio Cobolli (Italia) dan Alex de Minaur (Australia).
Namun, ia harus mengakui keunggulan petenis nomor 1 dunia saat Jannik Sinner (Italia).
Djokovic berencana untuk gantung raket. Namun, sebelum pensiun dari dunia tenis profesional, Djokovic ingin sekali lagi bertanding di Wimbledon.
Apalagi, Djokovic telah memenangkan tujuh gelar Wimbledon. Jumlah ini kurang satu gelar dari rekor delapan kali yang dipegang oleh Roger Federer (Swiss) yang gantung raket pada usia 41 tahun.
Fokus Pada Kesehatan Fisik Tubuh
Prestasi yang ia ukir di lapangan tenis merupakan pencapaian dari upaya kecil dalam meningkatkan performanya. Djokovic sangat memperhatikan kesehatan fisik dan mentalnya.
Untuk memperoleh kesehatan fisik dan mental, Djokovik melakukan beberapa hal. Bahkan ada yang tak lazim bagi orang kebanyakan.
Contohnya adalah ia minum air dari terowongan di bawah piramida di Bosnia. Boleh percaya atau tidak, air ini dipercaya memiliki energi mistis penyembuhan bagi Djokovic.
Kemudian, ia menyukai trampolin untuk latihan. Djokovic juga dilaporkan berjalan menggunakan pemisah jari kaki untuk membantu keseimbangan dan kekuatan.
Selain itu, ia juga menggunakan teknologi yang ia kenakan di dadanya selama Prancis Terbuka 2023. Produk Italia ini dapat merangsang sistem saraf pusat dan memberikan semacam akupunktur dan terapi cahaya.
Alat ini bertujuan untuk mengobati peradangan dan memperbaiki postur tubuh.
Djokovic mengakui ia sering mengalami masalah perut dan gangguan pencernaan saat gugup. Ia menggunakan alat tersebut untuk mendapatkan panas dan meredakan masalah perutnya.
Karena ia begitu fokus pada kesehatan dirinya, pada tahun 2024, Djokovic mengejutkan dunia dengan mencapai final Wimbledon. Padahal, 26 hari sebelumnya ia menjalani operasi lutut.
“Baik dalam kehidupan pribadi maupun olahraga, saya memprioritaskan konsistensi dan dedikasi pada kebugaran harian saya,” kata ayah 2 anak ini.
Djokovic Juga Memperhatikan Pola Makan dan Tidur
Selain latihan fisik, Djokovic juga memprioritaskan pemulihan tubuh melalui beberapa cara. Mulai dari tidur, meditasi, hidrasi yang tepat, dan pengendalian emosi.
Kemudian, makanan juga memainkan peran besar dalam dan di luar lapangan. Apalagi, ia sensitif terhadap gluten sejak 15 tahun yang lalu.
Oleh karena itu, ia pun menghilangkan kandungan gluten dari makanan yang ia santap, menghindari gandum, selai, dan gandum hitam. Bahan makanan yang menjadi pantangannya tersebut banyak ditemukan dalam roti, pasta, dan sereal.
Ia juga mengurangi asupan produk susu dan gula rafinasi. Sebagian besar ia menjalani pola makan nabati.
“Mengubah pola makan tidak hanya mengubah permainan saya di lapangan, tetapi juga mengubah hidup saya,” ujarnya.