Inilah Asal-Usul Hari Anak Nasional dan Beberapa Contoh Kegiatan untuk Memperingatinya

Ilustrasi anak kecil sedang meniup Dandelion
Sumber :
  • Sharefaith/Pexels

Pada sekitar tahun 1952, perayaan Hari Kanak-Kanak Nasional pun pertama kali diselenggarakan dengan sebuah acara yang berjudul "Pekan Kanak-Kanak" di Istana Merdeka. Perayaan ini saat itu disambut oleh Presiden Ir. Soekarno. Kemudian, Perayaan Hari Kanak-Kanak Nasional direncanakan lebih serius lagi dalam Sidang Kowani di Bandung tahun 1953.

 

Awalnya, perayaan Pekan Kanak-Kanak diadakan rutin tiap minggu kedua di bulan Juli, tanpa tanggal tetap. Tahun 1959, pemerintah lalu menetapkan Hari Anak di Indonesia jatuh pada tanggal 1-3 Juni, dekat dengan Hari Anak Internasional.

 

Tetapi, pada sekitar era Orde Baru, Presiden Soeharto akhirnya mengubah tanggal peringatan HAN ini menjadi tanggal 23 Juli, bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada tahun 1979. Perubahan ini baru resmi ditetapkan lewat Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 44 Tahun 1984.

 

Jadilah setiap 23 Juli memperingati Hari Anak di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga menunjukkan komitmen terhadap perlindungan anak lewat berbagai bentuk kebijakan, program-program serta regulasi terkait kesejahteraan anak. Peringatan HAN ini termasuk salah satu bentuk komitmen tersebut.