Kurangnya Kasih Sayang Orang Tua Bisa Bikin Anak Jadi Pelaku Kejahatan

Ilustrasi seorang remaja yang sedang dinasehti orang tuanya.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/a-family-sitting-on-the-patio-8841578/

Lifestyle, VIVA Bali – Kasus anak yang terjerumus dalam tindakan kriminal kerap mengagetkan masyarakat. Namun di balik perilaku menyimpang tersebut, ada satu penyebab yang sering kali luput dari perhatian: kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak.

Hal ini disampaikan oleh Psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sekaligus Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Senin, 21 Juli 2025, dikutip dari Antara. Menurutnya, peran orang tua dalam pembentukan karakter anak sangat krusial dan tidak bisa digantikan oleh siapapun, termasuk sekolah atau lingkungan.

“Anak itu sedang belajar dari apa yang dia lihat, dengar, dan tonton. Tapi yang paling utama adalah dari nilai dan arahan yang diberikan orang tua,” ujar Sani.

Sani menekankan bahwa banyak anak yang belum memiliki kemampuan berpikir kritis untuk membedakan mana yang benar dan salah. Saat nilai-nilai dari keluarga tidak ditanamkan dengan kuat, anak menjadi lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.

Kurangnya komunikasi dan keterlibatan emosional membuat nilai baik yang dimiliki orang tua tidak sampai ke anak. Akibatnya, anak justru menyerap nilai yang salah dari pergaulan, media sosial, hingga tontonan yang tak terkontrol. 

“Kurangnya kegiatan bersama anak membuat nilai-nilai keluarga tidak tertanam. Anak justru belajar dari lingkungan yang salah,” jelasnya.

Tidak hanya soal nilai, kurangnya perhatian juga berdampak pada kesehatan emosional anak. Anak yang tidak dibimbing dengan baik akan kesulitan meregulasi emosinya, terutama saat menghadapi keinginan yang tak terpenuhi.

“Kalau anak ingin sesuatu tapi tidak tahu cara mendapatkannya, atau tak bisa mengontrol emosinya, bisa jadi ia memilih jalan yang salah. Dari sanalah muncul tindakan kekerasan, bahkan kriminal,” ungkapnya.

Sebagai langkah preventif, Sani menegaskan pentingnya keterlibatan langsung orang tua dalam pendidikan dan perkembangan anak, baik secara psikologis maupun spiritual. Tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan materi, orang tua juga harus hadir secara emosional.

Ia juga menyarankan agar orang tua menjalin kerja sama dengan guru dan membangun pemahaman terhadap lingkungan pergaulan anak.

“Kalau kita tahu apa yang terjadi pada anak, dan kita bisa memahami perasaannya, mudah-mudahan anak bisa terhindar dari bahaya, termasuk kenekatan melakukan kejahatan,” tutupnya.

Catatan Penting bagi Orang Tua

Luangkan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.

Bangun komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur.

Ajarkan nilai moral dan spiritual secara konsisten.

Kenali lingkungan pergaulan anak, baik secara langsung maupun daring.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan guru atau psikolog saat menemukan tanda-tanda perilaku menyimpang.