Begini Cara Negara-Negara Dunia Rayakan Hari Anak Nasional

Rayakan Hari Anak Nasional
Sumber :
  • https://namsankoreancourse.com/information-promos/fakta-hari-anak-di-korea/

Lifestyle, VIVA Bali – Dari Jepang hingga Turki, tiap negara punya cara unik rayakan Hari Anak. Ada yang liburkan sekolah, ada pula yang gelar parade meriah! Yuk, intip keunikan perayaannya!

Hari Anak bukan hanya sekadar seremoni tahunan ia adalah pengingat bahwa anak-anak adalah fondasi masa depan dunia.

Lewat momen ini, berbagai negara berlomba menunjukkan kepedulian dan cinta kepada anak-anak melalui perayaan yang unik, meriah, dan penuh makna.

Hari Anak Sedunia sendiri diperingati setiap 20 November berdasarkan penetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sementara Hari Anak Internasional jatuh pada 1 Juni.

Namun, di banyak negara, Hari Anak dirayakan dengan cara, tanggal, dan budaya yang berbeda, menjadikannya salah satu peringatan paling berwarna di dunia.

Berikut deretan negara dengan perayaan Hari Anak paling unik, seperti dikutip dari Google Doodle, UNICEF, VN Express, dan Diversity Atlas.

Korea Selatan

Di Korea Selatan, Hari Anak atau Eorininal dirayakan setiap tanggal 5 Mei.

Bukan sekadar seremoni formal, hari ini benar-benar menjadi momen istimewa yang dinantikan seluruh keluarga.

Pemerintah bahkan menetapkan Eorininal sebagai hari libur nasional.

Tujuannya sederhana tapi bermakna dalam yakni memberi kesempatan bagi orang tua untuk benar-benar hadir, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional, menemani anak-anak mereka.

Begitu pagi menjelang, udara seolah dipenuhi semangat ceria.

Anak-anak berdandan rapi, membawa balon warna-warni, siap menjelajahi dunia kecil yang penuh kejutan.

Kota pun berubah jadi taman bermain raksasa. Taman-taman kota, museum interaktif, hingga wahana hiburan dipadati keluarga.

Diskon khusus bertebaran di mana-mana, dari restoran cepat saji hingga bioskop, semuanya ingin menyenangkan si kecil.

Piknik keluarga adalah tradisi tak tertulis yang masih sangat dijaga.

Karpet digelar di bawah pohon sakura, bekal dikeluarkan, dan canda tawa mengalir begitu alami.

Tak jarang, orang tua juga memberikan hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi dan kasih sayang.

Piknik keluarga adalah tradisi tak tertulis yang masih sangat dijaga.

Karpet digelar di bawah pohon sakura, bekal dikeluarkan, dan canda tawa mengalir begitu alami.

Tak jarang, orang tua juga memberikan hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi dan kasih sayang.

Jepang

Tanggal 5 Mei di Jepang bukan hanya bagian dari liburan panjang Golden Week, tapi juga diperingati sebagai Kodomo no Hi, Hari Anak yang penuh simbol dan makna.

Salah satu tradisi paling ikonik adalah Koinobori, yaitu layangan berbentuk ikan koi yang digantung di depan rumah.

Ikan koi dalam budaya Jepang melambangkan kekuatan dan ketekunan karena dipercaya mampu berenang melawan arus deras sungai. Setiap Koinobori mewakili anggota keluarga, yang terbesar untuk ayah, sedang untuk ibu, dan yang lebih kecil untuk anak-anak.

Ketika Koinobori menari-nari tertiup angin musim semi, tergambar jelas harapan para orang tua agar anak-anak tumbuh kuat, berani, dan berhasil mengarungi hidup.

Perayaan ini juga dimeriahkan dengan hidangan khas seperti Kashiwamochi, kue mochi isi pasta kacang merah yang dibungkus daun oak, simbol kekuatan dan keberlanjutan.

Ada pula Chimaki, semacam lontong berisi nasi manis yang dibungkus daun bambu. Makanan ini tak sekadar camilan, tapi bentuk cinta yang bisa disantap.

China

Di China, Hari Anak jatuh pada tanggal 1 Juni dan disebut Liuyi Guoji Ertong Jie. 

Hari ini dirayakan secara nasional dan dinanti-nantikan oleh anak-anak di seluruh penjuru negeri.

Pemerintah dan sekolah-sekolah mengadakan beragam kegiatan seperti pertunjukan seni, parade, hingga lomba-lomba lucu yang penuh gelak tawa.

Yang menarik, sekolah sering membebaskan murid dari pelajaran pada hari ini.

Sebagai gantinya, mereka bisa bermain sepuasnya, baik di dalam sekolah yang disulap jadi taman hiburan mini maupun di luar bersama keluarga.

Banyak tempat wisata anak seperti taman bermain, bioskop, hingga wahana air menawarkan diskon khusus atau tiket gratis.

Meksiko

Satu hal yang pasti, Meksiko tahu betul cara berpesta! Tanggal 30 April diperingati sebagai Día del Niño, dan nuansanya benar-benar meriah.

Alih-alih duduk di bangku kelas, anak-anak di sekolah Meksiko diajak bermain, menari, bernyanyi, dan berkompetisi dalam berbagai permainan seru.

Namun yang paling unik, beberapa stasiun TV dan radio membiarkan anak-anak jadi penyiar untuk satu hari! Bayangkan betapa serunya mendengar celoteh polos dan imajinatif mereka mengudara.

Hal ini menjadi cara simbolis untuk menunjukkan bahwa suara anak-anak pun layak didengar.

Tak hanya itu, bioskop, museum, dan kebun binatang ikut meramaikan suasana dengan diskon besar-besaran khusus anak.

Di berbagai kota, pemerintah setempat juga menyelenggarakan karnaval mini, pembagian hadiah, dan pertunjukan teater boneka yang menghibur.