Sering Alami Mata Kering? Bisa Jadi Tanda Autoimun di Usia 20-an!
- https://www.istockphoto.com/id/foto/closeup-eyedropper-menempatkan-cairan-ke-mata-terbuka-gm827967256-134669247
Kesehatan, VIVA Bali – Mata terasa kering, perih, gatal, dan sering silau terhadap cahaya? Jangan buru-buru menyalahkan cuaca atau layar ponsel. Menurut pakar kesehatan, kondisi mata kering bisa menjadi sinyal awal penyakit serius seperti autoimun, terutama pada usia muda.
Dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia, Dr. dr. Laurentius Aswin Pramono, M.Epid, SpPD-KEMD, menjelaskan bahwa mata kering sering kali menjadi gejala awal dari gangguan yang lebih besar bukan hanya kelelahan atau kurang istirahat.
“Seringkali mata kering itu merupakan pintu masuk bagi penyakit lain, misalnya hipertiroid, diabetes, atau gangguan hormonal. Tapi yang dekat sekali adalah autoimun,” ungkap Aswin dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025 , seperti dikutip dari Antara.
Mata kering terjadi saat produksi air mata tidak cukup atau air mata terlalu cepat menguap. Gejalanya meliputi:
- Mata terasa panas atau gatal
- Kemerahan
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Mata tampak berair akibat iritasi
Namun, kondisi ini tidak selalu berdiri sendiri. Dalam banyak kasus, mata kering menjadi bagian dari sindrom atau penyakit sistemik, salah satunya adalah Sjogren Syndrome penyakit autoimun yang menyerang kelenjar air mata dan kelenjar ludah.
“Sjogren Syndrome itu penyakit autoimun yang melibatkan kerusakan pada kelenjar air mata. Maka, pasien mengalami mata dan mulut kering secara kronis,” jelas Aswin.
Hal yang mengejutkan, kata Aswin, adalah bahwa penyakit autoimun seperti Sjogren atau lupus lebih sering muncul pada usia produktif, yakni antara 20 hingga 30 tahun. Artinya, orang muda yang aktif dan tampak sehat juga bisa mengalaminya.
“Kalau sudah usia 50 tahun ke atas, biasanya mata kering lebih disebabkan oleh penuaan alami, bukan autoimun,” kata dokter yang berpraktik di JEC Eye Hospitals and Clinics itu.
Namun, ia juga menambahkan bahwa penyimpangan statistik tetap mungkin terjadi, dan autoimun bisa saja menyerang usia lanjut meski kasusnya jarang.
Walaupun terlihat sepele, mata kering yang tidak ditangani bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
- Luka pada permukaan mata (kornea)
- Infeksi
- Penurunan kualitas penglihatan
- Iritasi kronis
Aswin mengingatkan bahwa jika mata kering muncul berkali-kali tanpa sebab jelas, terutama pada anak muda, penting untuk segera melakukan pemeriksaan lanjutan.
Jika Anda mengalami gejala mata kering yang menetap atau berulang:
- Hindari hanya mengandalkan obat tetes mata tanpa konsultasi dokter
- Perhatikan apakah ada gejala lain seperti nyeri sendi, kelelahan ekstrem, atau mulut kering
- Konsultasikan ke dokter spesialis mata atau penyakit dalam untuk evaluasi menyeluruh
Mata kering mungkin terlihat sepele di permukaan, namun bisa menjadi alarm tubuh terhadap kondisi medis yang lebih serius. Terutama pada usia muda, kondisi ini patut diwaspadai sebagai potensi gejala awal penyakit autoimun.
“Deteksi dini adalah kunci. Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk mencegah kerusakan jangka panjang,” tutup Aswin.
Fakta Singkat
- Mata kering bisa disebabkan oleh autoimun, bukan hanya faktor lingkungan
- Risiko autoimun paling tinggi di usia 20–30 tahun
- Jangan abaikan mata kering berkepanjangan segera konsultasi ke dokter