7 dari 10 Orang Tak Sadar Sedang Depresi, Apakah Kamu Salah Satunya?

Ilustrasi seseorang saat sedang depresi.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/person-leaning-on-wall-236151/

Selain itu, gejala tambahan juga sering menyertai, seperti gangguan tidur, gangguan nafsu makan, penurunan gairah seksual, hingga keinginan menyakiti diri sendiri.

“Kalau tiga gejala utama ini berlangsung lebih dari dua minggu, hampir bisa dipastikan itu depresi. Harus segera ditangani,” jelasnya.

Salah satu hambatan terbesar dalam penanganan gangguan jiwa adalah ketakutan akan biaya. Namun, dr. Adhi menegaskan bahwa saat ini pengobatan gangguan mental sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Kalau gak punya uang, pakai BPJS. Pemerintah sudah meng-cover obat-obatan anti-depresi, anti-cemas, dan layanan psikiatri,” kata dia.

Dengan fasilitas ini, siapa pun yang membutuhkan bantuan profesional bisa mengakses layanan kesehatan mental tanpa harus khawatir soal biaya.

Jika tidak segera ditangani, depresi bisa berkembang menjadi Treatment Resistant Depression (TRD) kondisi di mana pasien tidak merespons pengobatan standar. Ini bisa memperpanjang masa sakit dan meningkatkan risiko keparahan.

“TRD itu tiga kali lebih lama dari depresi biasa, dan relaps-nya lebih tinggi. Bahkan, risiko bunuh dirinya tujuh kali lebih besar,” ungkap dr. Adhi, yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.