Rantai Motor Kendur? Ini Cara Aman Menyetel Sendiri di Rumah
- https://www.freepik.com/free-photo/asian-biker-fixing-his-motorcycle-before-ride_5699032.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Terdengar suara berisik dari bagian belakang bisa jadi penyebabnya bukan hal besar. Melainkan kondisi rantai motor yang sudah kendur. Keadaan ini kerap dianggap sepele, padahal jika dibiarkan bisa berdampak besar pada performa motor. Bahkan berisiko mengganggu keselamatan saat berkendara.
Rantai motor berfungsi sebagai penghubung tenaga dari mesin ke roda belakang. Namun, seiring pemakaian, rantai akan mengalami peregangan, sedangkan gir (sproket) bisa mengalami keausan. Perpaduan ini mengakibatkan rantai kehilangan ketegangannya, menghasilkan suara berisik, hingga berpotensi melepaskan rantai dari gir.
Namun di sisi lain, rantai yang terlalu kencang juga tidak ideal. Tegangan berlebih bisa memberikan tekanan pada mesin dan suspensi, menyebabkan keausan dini dan menurunkan efisiensi bahan bakar. Maka dari itu, penyetelan kelonggaran rantai perlu dilakukan secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.
Persiapan Sebelum Menyetel Rantai
Sebelum mulai, siapkan alat-alat yang diperlukan seperti kunci pas, kunci soket, pengukur kelonggaran rantai (pita ukur atau penggaris), pembersih rantai, pelumas, serta sarung tangan.
Selain itu, pastikan motor berada di tempat datar, aman, dan stabil. Idealnya menggunakan standar tengah atau paddock stand agar ban belakang terangkat.
Bersihkan dan Periksa Rantai
Sebelum penyetelan, bersihkan rantai terlebih dahulu dari kotoran dan oli bekas. Gunakan cairan pembersih khusus rantai dan sikat gigi bekas untuk menghindari kerusakan pada o-ring karet.
Setelah bersih, periksa kondisi rantai dan gir. Jika ada bagian rantai yang terasa kaku, aus, atau gir yang tajam dan tidak rata, pertimbangkan untuk menggantinya terlebih dahulu. Jika kondisinya masih baik, lanjutkan ke tahap pelumasan dan pengukuran.
Cara Mengukur Kelonggaran Rantai
Setiap motor memiliki toleransi kelonggaran rantai yang berbeda, namun secara umum berkisar antara 2,5 hingga 3,5 centimeter. Untuk lebih spesifik, cek buku panduan motor yang berasal dari pabrikan.
Selanjutnya, pastikan gigi motor di posisi netral, lalu cari titik tengah antara gir depan dan belakang. Tekan rantai ke bawah dan ukur jaraknya dari permukaan. Kemudian tarik rantai ke atas dan ukur kembali. Selisih antara kedua ukuran inilah yang disebut kelonggaran rantai.
Langkah Menyetel Tegangan Rantai
Jika setinggan rantai terlalu longgar atau terlalu kencang, lakukan penyesuaian:
1. Kendurkan mur as roda belakang menggunakan kunci soket, cukup sampai bisa menggeser posisi roda.
2. Kendurkan mur pengunci baut penyetel yang berada di kedua sisi lengan ayun.
3. Putar baut penyetel secara merata di kedua sisi hingga kelonggaran sesuai standar. Ukur kembali setelah setiap putaran kecil agar hasilnya simetris.
4. Setelah mendapatkan tegangan ideal, kencangkan kembali mur pengunci dan mur as roda dengan torsi sesuai spesifikasi pabrikan.
5. Putar roda belakang untuk memastikan tidak ada bagian rantai yang terlalu kencang atau terlalu longgar.
Hindari Kesalahan Umum Saat Menyetel Rantai
Agar rantai awet dan bekerja secara optimal, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Jangan menyetel rantai terlalu kencang, karena bisa menekan sistem penggerak dan mempercepat keausan.
2. Rutin bersihkan dan lumasi dengan minyak rantai setiap 800–1.600 km.
3. Gunakan alat dan teknik yang sesuai agar penyetelan akurat dan tidak merusak komponen.
4. Periksa keselarasan roda, karena roda yang tidak lurus bisa menyebabkan pengendalian kurang stabil.
Kapan Harus Periksa Tegangan Rantai?
Pertimbangkan untuk mengecek kelonggaran rantai setiap 1.000 km atau saat motor terasa bergetar, berbunyi berisik, atau tarikan tidak responsif. Perawatan rantai sederhana ini akan menjaga performa motor tetap optimal, mencegah potensi kerusakan besar, dan membuat perjalanan Anda lebih aman dan nyaman.